LOTIM, SATUNUSA.CO - Tahun 2019 ini Lombok Timur memperingati hari jadi ke-124. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2013 tentang Hari Jadi Lombok Timur, hari jadi Lombok Timur adalah 31 Agustus 1895, saat pertama kalinya Lombok Timur dibentuk sebagai sistem Pemerintahan berdasarkan Peraturan perundang-undangan, dalam hal ini Statblad Nomor 181 tahun 1895. Statblad ini kemudian disempurnakan dengan Statblad nomor 183 tahun 1895 dimana Lombok Timur mendapat status Afdeeling.
Mengingat dan mengabadikan sejarah menjadi landasan bagi Pemda Lombok Timur untuk menetapkan Hari Jadi ini. Sebab sejarah merupakan proses aktualisasi ide dan semangat juang generasi terdahulu yang memberi warna dan corak pada eksistensi di masa kini. Peringatan ini juga menjadi salah satu cara menanamkan serta membangkitkan semangat juang sebagai cermin rasa cinta daerah.
Peringatan tahun 2019 ini masih diwarnai suasana pasca gempa. Masyarakat Lombok Timur masih belum berhasil pulih sepenuhnya kendati telah setahun penuh peristiwa tersebut. Dalam suasana kebatinan tersebut ditetapkan tema besar “Bangkit, Maju Bersama,” untuk mendongkrak kembali semangat masyarakat Lombok Timur.
Tema saja tentu tidak cukup untuk menularkan positivisme. Karena itu sejumlah kegiatan diagendakan. Tidak saja untuk membangkitkan semangat melainkan juga untuk membentuk resonansi, menggemakan hingga ke pelosok peringatan Hari Jadi ke-124 ini beserta maknanya.
Jatuhnya Hari Jadi Lombok Timur di bulan Agustus yang berdekatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia menjadikan Pemda memadukan keduanya dalam satu nafas. Peringatan ini diawali dengan karnaval pada 13-15 Agustus yang diikuti berbagai elemen masyarakat. Ada pula lomba drumband untuk siswa-siswi sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai SMA sederajat. Kegiatan lainnya adalah gerak jalan, tarik tambang, senam aerobik, karate, dan bina raga, serta tidak ketinggalan “jurakan”, atau panjat pinang sebagai ikon peringatan agustusan yang paling khas.
Menggambarkan masyarakat Lombok Timur yang religius dan dikenal pula sebagai daerah dengan banyak santri, kegiatan juga diisi Lomba seni baca al-Quran dan kaligrafi. Tidak lupa pula zikir dan doa, serta santunan kepada fakir miskin dan anak yatim yang dijadwalkan berlangsung 25 Agustus. Masih ada pula pentas seni, hiburan, dan pameran.
Peringatan tahun ini juga bertepatan dengan datangnya 1 Muharram 1441 H. Hal tersebut menambah semarak agenda kegiatan. Pada puncak acara Hari Jadi, yaitu 31 Agustus ada sederet acara penting. Penting di sini tentu tidak hanya sebagai agenda Pemerintah, tapi juga untuk masyarakat Lombok Timur.
Usai upacara peringatan hari jadi yang berlangsung di Lapangan Tugu, akan ada penyajian dulang bagi tamu dan masyarakat sekitar yang hadir pada upacara tersebut. Dulang merupakan representasi adat budaya masyarakat Lombok Timur. Dulang menggambarkan kebersamaan dalam keberagaman, juga solidaritas. Parade Dulang ini juga merupakan bagian dari Pekan Pesona Gumi Selaparang yang merupakan branding pariwisata Lombok Timur. Setelah itu dijadwalkan pula peresmian Rumah Sakit Daerah Labuhan Haji dan Kantor Pelayanan Finansial, juga Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Penanggulangan Kemiskinan. Ketiganya menjadi upaya Pemda Lombok Timur untuk lebih meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat menuju masyarakat Lombok Timur yang adil, sejahtera, dan aman. Tidak lupa pula menjelang 1 Muharram 1441 H diselenggarakan Muratal Al-quran, diikuti doa awal akhir dan awal tahun. Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan resepsi HUT RI dan Hari Jadi yang diisi pesta rakyat.
Hari Jadi tidak saja menjadi agenda Pemerintah. Berbagai elemen masyarakat turut meramaikan dengan berbagai kegiatan. Tidak ketinggalan pula mitra Pemerintah, pilar ke-empat demokrasi: wartawan. Seperti Jurnalis Bersuara (JB) yang menggelar Diskusi Kedaerahan bertema “Bangkit Maju Bersama, Pers Mengawal Kebijakan Pemda Lotim Untuk Kesejahteraan Masyarakat.”
Diungkapkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Timur yang juga sekretaris panitia Peringatan Hari Jadi ke-124 ini, Iswan Rakhmadi, pada intinya peringatan hari jadi bukanlah serentetan acara seremonial yang berakhir menjadi rutinutas, melainkan menjadi evaluasi berbagai rencana serta pelaksanaan pembangunan, “peringatan ini menjadi evaluasi apa yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan pembangunan di Lombok Timur untuk penyempurnaan di tahun-tahun mendatang,” Dengan demikian diperoleh gambaran untuk upaya memperbaiki dan menambal kekurangan. Ditambahkannya, “Keterlibatan semua elemen dalam kegiatan ini adalah langkah awal untuk maju bersama.”
124 tahun Lombok Timur, Bangkit, Maju Bersama.(hms)