SATUNUSA.CO,LOTIM - Anggota DPR RI asal NTB HM. Syamsul Lutfi mengajak warga cinta dan bangga dengan produk Indonesia. Kualitas produk dalam negeri, karya anak bangsa tak kalah dengan negara lain, lebih lagi produk para pelaku UMKM di Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Sosialiasi Kecintaan Produk Produk Dalam Negeri yang dilaksanakan Kementerian Perdagangan RI di Desa Wisata Tete Batu Selatan Kecamatan Sikur, Jumat (10/03/2023).
Menurut anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem ini, program cinta produk dalam negeri yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sangat membantu kebangkitan perekonomian Indoensia yang terpuruk akibat pandemi covid 19.
"Karna itu, dengan dicanagkan program bangga produk Indonesia sangat membantu membangkit perekonomian di tengah krisis, "ungkapnya.
Di tengah krisis itu, paparnya, peran para pelaku UMKM memiliki andil besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. UMKM, tegasnya menjadi benteng pertahanan ekonomi Indonesia di tengah krisis.
"Para pelaku UMKM inilah yang tahan banting di tengah krisis", tandasnya.
" Karna di dalam UMKM, ada jiwa kemandirian, relatinship sehingga mampu bertahan di tengah krisis ekonomi, "sambungnya.
Dia mengingatkan tahun 2023 ini harus menjadi momentum strategis dalam menjaga kondisi ekonomi Indonesia agar tetap berjalan dengan baik. Karna diketahui, tahun ini adalah tahun politik yang dampaknya akan berpengaruh terhadap ekonomi dan stabilitas keamanan.
"Sehingga betul betul pemerintah pusat harus pandai mengkalkulasi anggaran untuk betul betul mendukung Pemerintah Daerah, "ucapnya.
"Di sektor perdagangan, perlu dipikirkan revitalisasi pasar tradisinal. Karna peranannya sangat besar untuk menopang ekonomi masyarakat, "lanjut anggota Komisi VI DPR RI ini.
Lebih lagi di Lombok Timur, kata Lutfi, yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di NTB. Pertumbuhan ekonomi NTB sangat ditentukan dari Lombok Timur.
"Saya bangga, walaupun tidak terlalu banyak sentuhan ekonomi dari pemda. Tapi para pelaku usahannya sangat produktif. Pengusahanya tahan banting, "ucapnya di depan para pelaku UMKM yang hadir.
Lebih jauh, dia menegaskan kualitas produk para pelaku UMKM di daerah ini tak kalah dengan produk lainnya di Indonesia. Misalnya kopi Sembalun yang sangat populer. Tinggal bagaimana memfasilitasi mereka akses modal, kemasan dan pemasaran.
" Kalau produknya tidak dikemas dengan baik, tentu tidak akan bisa bersaing dengan daerah lain. Padahal kualitasnya tidak kalah dengan produk dari daerah lain, "imbuhnya.
"Disinilah tugas pemda memfasilitasi mendukung permodalan dengan memberikan akaes keuangan ke lembaga perbankkan. Karna hanya dengan jalan inilah kita bisa menutupi keterbatasan postur APBD kita, "jelasnya.
Kalau pemerintah hadir, lanjutnya termasuk dengan memberikan insentif para pelaku UMKM akan semakin semangat menjadi berusaha dan muncul pengusaha pengusaha baru. (Li)