SATUNUSA.CO, LOTIM - Polda NTB bekerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Lombok Timur memberikan pelatihan Tailor Made Training (TMT) kepada 80 anggota Polri yang akan memasuki masa pensiun.
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas anggota Polri yang akan pensiun itu dilaksanakan di BPVP Lombok Timur, Senin (09/09/2024).
“Pelatihan ini merupakan program pelatihan dari Polri dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota menjelang purna. Pelatihan yang diberikan berupa penanaman buah, pembuatan kue, Barista dan commercial cookry,” terang Kapolda NTB Irjen Pol Raden Umar Faroq usai membuka pelatihan.
Selain untuk anggota Polri, kata dia, pelatihan itu juga bisa diberikan kepada seluruh anggota PNS yang akan pensiun. Untuk itu, masa cuti diharapkan dapat dimanfaatkan dengan mengikuti berbagai pelatihan sebagai bekal saat pensiun.
Lebih lag, lanjut Kapolda, fasilitas yang disiapkan Kementerian di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur cukup memadai. Pelatihan keterampilan diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di tengah bonus demografi yang terjadi di dunia khususnya di Indonesia.
“Jadi Peralatan dan perlengkapan yang ada di BPVP ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan dan mengasah kemampuan yang ada,”ujarnya.
Menurutnya, jika fasilitas yang ada di BPVP Lotim dimanfaatkan dengan baik dan maksimal, maka bisa memakmurkan perekonomian masyarakat dari tingkat keluarga, desa, kabupaten, provinsi bahkan seluruh Indonesia.
Karna itu, dia berharap setelah pelatihan ini, anggota Polri yang pensiun dapat mengisi waktunya dengan berkreasi dengan ilmu yang didapatkan dari hasil pelatihan. Terlebih di saat pensiun sudah tidak terikat aturan sehingga bisa bebas untuk berkreasi dan berinovasi.
“Dari pengalaman-pengalaman yang sudah didapatkan selama bertugas itu juga bisa ditingkatkan lagi. Setelah pensiun itu sudah tidak terikat lagi dengan aturan. Seperti harus apel pagi dan lainnya. Maka kami harap ketika pensiun nanti mereka lebih inovatif lagi,”imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPVP Lombok Timur Verry Fahrudin menambahkan dari empat model pelatihan ini, merupakan hasil pilihan dari peserta sesuai dengan minat dan bakat dari peserta. Bahkan salah satu bidang pelatihan yang akan dilakukan menjadi primadona.
“Barista saat ini memang menjadi primadona di Lotim bahkan di NTB. Pelatihan Barista ini sekarang banyak diminati oleh masyarakat umum juga,” ungkapnya .
Verry mengatakan, pelatihan yang cukup tinggi peminatnya di BPVP adalah Barista, dikarenakan peluangnya cukup terbuka lebar untuk dikembangkan. Bahkan beberapa alumni BPVP yang mengambil jurusan Barista semuanya sudah bekerja dan membuka usaha sendiri.
“Program pelatihan ini kami shering dengan Polda NTB. Jadi tidak masuk dalam program pelatihan gratis yang kami lakukan setiap tahunnya,” tutupnya. (*)