SATUNUSA.CO,LOTIM - Pengalaman melahirkan putrikedua yang mendebarkan dialami oleh Zuhratul Aini (36 Tahun), asal Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur. Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Aini yang didiagnosis dokter bahwa bayi yang ada didalam kandungannya berada dalam posisi sungsang atau melintang membuatnya perlu melahirkan secara Caesar.

"Kehamilan terakhirkemarin luar biasar asanya. Kehamilan kedua saya ini tidak direncanakan, sehingga untuk kesiapan biaya juga lebih minim," ungkap Aini.

Aini mengatakan, karena belumada persiapan biaya sejak awal kehamilan, ia sangat bersyukur dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan Program JKN yang dimilikinya. Mulai dari rutin kontrol kehamilan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama(FKTP) terdaftar, hingga mendapatkan rujukan ke dokter spesialis kandungan dansemua biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Saya merasa tenang sekali karena telah terdaftar sebagai peserta JKN, karena di puskesmas atau klinik juga sudah tersedia Ultrasonograf (USG), jadi saya bisa melakukan USG pada trimester 1 dan 3 dan biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,”tambahnya.

Di rumah sakit, Aini menjalani serangkaian pemeriksaan. Saat menjalani pemeriksaan rawat jalan dengan dokter spesialis kandungan, Aini mengaku tidak mengalami kendala apapun. Serangkaian pemeriksaan juga dijalani dengan mudah dan cepat. Mulai daripendaftaran administrasi, proses pemeriksaan. Bahkan ketika melahirkan dan bayi yang ada didalam kandungannya berada dalam posisi sungsang atau melintang sehingga mengharuskan untuk mejalani operasi caesar, Aini yang menggunakan JKN dilayani layaknya pasien pada umumnya. Ia sama sekali tidak merasakan adanya perbedaan dari segi pelayanan.

“Selama terdaftar BPJS Kesehatan tanggungan suami saya belum pernah menggunakan BPJS Kesehatan, karena alhamdulillah kami sekeluarga tidak pernah sakit dan pada saat melahirkan anak pertama saya masuk sebagai pasien umum. Jadi ini adalah pengalaman pertama menggunakan BPJS Kesehatan. Dan ternyata ketika saya merasakan sendiri layanan BPJS Kesehatan di rumah sakit, saya sama sekali tidak merasakan adanya perbedaan. Selama menjalani rawat jalan maupun rawat inap, saya dilayani dengan sangat baik dan prosesnya cepat sama seperti ketika saya terdaftar sebagai pasien umum," ungkap Aini.

Tidak hanya memudahkan saat proses pemeriksaan dan melahirkan, Aini juga menceritakan pengalaman pertamanya ketika melahirkan secara Caesar Aini naik satu tingkat dari hak kelas rawat miliknya. Dimana sebelumnya Aini terdaftar BPJS Kesehatan Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) kelas 2 kemudian naik ke kelas rawatinap kelas 1 dengan biaya yang terjangkau.

Sebelumnya Aini adalah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dengan segmen kepesertaan PPU BU dari tanggungan tempat kerja suaminya. Namun pasca melahirkan sang suami berhenti bekerja dan kini Aini sekeluarga telah terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Sebelumnya saya terdaftar yang dari tanggungan tempat kerja suami, tetapi tidak lamasetelah saya melahirkan anak kedua, suami saya berhenti bekerja. Kemudian kamimelakukan pengusulan ke Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur agar terdaftar yangdari pemerintah,dan alhamdulillah sekarang kami sekeluarga sudah terdaftar BPJS yang dari pemerintah,” tambah Aini.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Selong, Elly Widiani menjelaskan bahwa pada masakehamilan, peserta JKN dapat melakukan pemeriksaan atau kontrol rutin di FKTP terdaftar yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, seperti Puskesmas, klinik pratamamaupun bidan jejaringyang bekerja sama dengan Dokter Praktek Perorangan. (*)