Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy di acara Festival Berindu Sembalun, Sabtu, (19/10).

Festival Berindu Sembalun Tampilkan Beragam Ekonomi Kreatif

SATUNUSA.CO, LOTIM - Festival Berindu Sembalun, menampilkan beragam produk ekonomi kreatif. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Lombok Timur, Badan Ekonomi Kreatif di Sembalun Bumbung, Sabtu, (19/1072019).

"Ini adalah kompilasi dari pekerjaan yang dilakukan Tim IKKON selama 4 bulan bersama pengrajin. Ini dipersembahkan untuk pemda Lombok Timur dan warga," ujar Adam Muda, Salah seorang Tim IKKON Lotim.

Adam memyebut ada sekitar 40 produk yang ditampilkan dengan kolaborator yang terlibat sebanyak 20 orang dari berbagai bidang keahlian seperti penenun, pengrajin, disainer, arsitektur dan fashion. Ada juga talk show bersama anggota komunitas IKKON dan perwakilan dari BEKRAF.

Adapun produk kreatif yang ditampilkan, mulai dari produk kerajinan, tenun, produk olahan pertanian, agromina, tas dari sirip ikan hingga produk kuliner. Selain itu, ada fashion show, dan pameran foto. Yang menarik dalam festival ini pula adalah bebao house, prototipe/model penginapan alternatif yang didisain dari bahan lokal seperti bambu dan batok kelapa yang didisain Tim arsitektur IKKON Lombok Timur.

Festival berindu sendiri diambil dari bahasa masyarakat setempat yang berarti duduk melingkar di depan api, sambil berdiskusi hal yang bermanfaat.

Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy, menyampaikan kegiatan ini nantinya akan masuk dalam agenda pesona Gumi Selaparang.

"Dengan demikian daya ungkit pariwisata kita itu bisa berkembang, bisa menjadi daya tarik bagi yang lain lain," ungkapnya.

Tahun 2020, jelas Bupati, Pemerintah Daerah sudah mengalokasikan anggaran sebesar 1 milyar untuk mendukung event Pesona Gumi Selaparang. Tak hanya mengandalkan APBD, banyak pihak yang akan terlibat, berpartisipasi dalam mendukung even ini baik dari pengusaha, masyarakat termasuk pemerintah desa.

Kaitannya dengan  produk ekonomi kreatif, kedepan menurutnya harus ada terobosan, produk yang dihasilkan itu, masuk ke dunia digital, dijual secara online. Selama ini lebih banyak dilakukan secara manual sehingga sulit berkembang.

Dia menegaskan, pemerintah daerah punya komitmen yang kuat untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif.

"Di Bappeda kan ada nomenkaltur anggaranya sendiri, kalu ada badannya, tentu ada anggarannya," imbuhnya. (sn/rm)

Whatsapp