SATUNUSA.CO - LOTIM - Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Qurro Wal Huffaz Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjadikan hafalan Quran sebagai program prioritas bagi para santrinya.
Ponpes yang berdiri sejak 30 April 2014 itu kini memiliki sekitar 625 orang santri yang berasal wilayah setempat dari berbagai daerah.
Setiap hari, suasana Qurani terasa di lingkungan Ponpes. Dimana, kegiatan membaca dan memperdalam hafalan Quran, terlebih lagi di bulan ramadhan ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikan L. M. Khaerurrazak salah seorang santri Ponpes. Ponpes dibawah Yayasan Tahfiz Daruss Shomad ini mewajibkan seluruh santrinya untuk menghafal Quran.
Santri sejak duduk di bangku sekolah dasar, diharuskan menamatkan setidaknya 6 juz dari 30 juz seluruh isi Kitab Suci Al Quran.
Menghafalkan Quran oleh para santri tingkat SD ini belum terlalu dipaksakan. Santri dipersilahkan mencicil hafalannya.
Tingkat SMP sederajat, diwajibkan menghafal 12 juz selama menempuh studi 3 tahun di Ponpes. Pun berlaku sama, boleh mencicil persemester minimal 2 juz. Senada juga dengan tingkat SMK, namun targetnya harus lebih besar yakni harus bisa menghafal 15 juz dan boleh mencicil 2,5 juz tiap semesternya.
Bagi santri yang tidak bisa mencapai target hafalan dalam batas waktu yang telah ditetapkan, dikenakan denda.
Denda Rp 1 juta kalau tidak mencapai target. Denda ini berlaku cukup beralasan. Karena manajemen Ponpes tidak memungut biaya sepeserpun kepada seluruh santrinya. Semua biaya pendidikan, termasuk makan minum santri di lingkungan Ponpes ini gratis.
Setoran hafalan atau ujian tahfiz ini digelar tiap semester atau sekali dalam enam bulan. Karena itulah, pihak Ponpes menginginkan seluruh santrinya benar-benar bisa fokus menghafal. Tidak lagi mikirin soal makan dan minum. Para santri pun harapannya tidak ada yang lalai dalam menghafal.
Ponpes yang didirikan Ustad Lalu Muhibban Al Hafiz ini terus berkembang. Agar para santri bisa mewujudkan hafalannya, sejumlah aturan diberlakukan. Utamanya soal waktu.
Setiap hari seluruh santri wajib bangun pukul 03.30 malam. Bersiap-siap untuk sholat subuh berjamaah. Setelah subuh, santri harus mengaji sampai pukul 6.15 menit. Usai itu, ada kegiatan kebersihan luingkunagn ponpes. Setelah sarapan dan mandi, baru berangkat ke ruang kelas untuk belajar formal.
Dalam ruangan kelas formal pun ada pelajaran menghafal Quran yang diberikan kepada para santri. Jadi tidak saja selama dalam asrama. Proses menempun pendidikan formal pun diselipi pelajaran menghafal Quran disamping fiqih dn kitab kuning.
Setor hafalan kepada ustad pembimbing dilakukan santri setiap hari juga. Yakni saat waktu sholat dhuha digelar sampai pukul 10.00 Wita.
Di hari santri tahun ini, Ponpes Baitul Qurro Wal Huffaz diharapakan semakin maju dan berkembang untuk mencetak insan Qur'ani, seperti yang disampaikan Ahmad Subari, Senin, (22/10/2019), salah seorang wali santri.
" Sungguh nikmat dan bangga melihat Anak-anak mengaji dan menghafal Quran setiap hari, semoga perjuangan mereka mempersembahkan mahkota di Syurga untuk kedua orang tua mereka Alloh kabulkan," harapanya. (sn/rs)