Haddad Alwi bersama Bupati Lotim dan Masyarakat lainnya, Sabtu, (09/11)

Maulid, Masyarakat Bersolawat Bersama Haddad Alwi di Lapangan Masbagik

SATUNUA.CO,LOTIM -  Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tingkat Kabupaten Lombok Timur (Lotim), berlangsung khidmat, dipusatkan di Lapangan Gotong Royong Masbagik, (09/11/2019).

Masyarakat dan tamu undangan yang hadir bersolawat bersama Habib Hadad Alwi dan Bupati Lombok Timur, H.M Sukiman Azmy.

Dalam sambutannya Bupati menjelaskan, maulid ini, bagian dari cara umat islam, mewujudkan rasa rindu pada Rasulullah SAW. Rasa rindu itu, diwujudkan dengan banyak membaca salawat, baik dalam keadaan ramai atau pun dalam keadaan sunyi. Dengan harapan, kelak mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. Apalagi, Rasulullah begitu banyak pengorbanan dan rasa kasih sayangnya pada umatnya.

"Kehadiran kita malam ini (sabtu malam red), sebagai bukti dan wujud rasa cinta kita pada Nabi Muhammad,"katanya seraya berharap kegiatan ini mendatangkan berkah, dan menumbuhkan semangat berhijrah untuk melaksanakan kegiatan keagamaan dan hubungan sesama manusia.

Peringatan Maulid ini diinginkan Sukiman, bukan perayaan seremonial semata. Melainkan, bagaimana umat islam dapat mengambil hikmah dan tauladan, untuk diaplikasikan dikehidupan sehari-hari, dalam membangun daerah dan negara. Sehingga menurutnya, sangat tepat tema diambil Pemerintah pada Maulid kali ini.

"Salah satu tauladan dari sifat Rasulullah SAW, yang dapat di ikuti agar dapat membantu menuntaskan permasalahan daerah kita, adalah peduli terhadap fakir miskin dan anak yatim," terangnya.

Kepedulian itu ucap mantan Dandim 1615 WB Lotim ini, dilakukan melalui hal-hal kecil seperti infaq dan sadaqah. Bahkan salah satu kewajiban umat islam adalah menunaikan zakat, bentuk ibadah untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

"Zakat, infaq dan sadaqah adalah ibadah sosial. Sedangkan ibadah shalat, puasa bagian dari ibadah individu sifatnya hubungan langsung dengan Allah. Sudah seharusnya ibadah sosial dan individu dilakukan secara berimbang," tandasnya.

Sementara itu, Dr. TGH Lalu Muhammad Zainuri, saat memberikan uraian hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, dalam ceramahnya, bagaimana memanggil nama Nabi Muhammad dan adab bersalawat. Bagaimana memastikan diri mencintai Rasulullah, kendati tidak mampu mengikuti ibadahnya Nabi Muhammad.

"Mari, tulus dan hadirkan rasa cinta kita pada Baginda Nabi Muhammad SAW," ucapnya.

Menurutnya, jika mencintai Rasulullah, jangan adal hal yang merasa berat dilakukan, atas apa yang dilakukan Nabi. Terutama, dalam hal melakukan dan menghidupkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi akhir-akhir ini, banyak sunnah kecil yang hilang dan dilupakan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam berbangsa serta bernegara. Satu contoh sunnah yang kecil itu, seperti mengucapkan salam. Sekecil apa pun sunnah itu, agar dihidupkan dan dilaksanakan sesuai kemampuan.

"Masyarakat hampir jarang mengamalkan salam dalam kehidupannya. Sekali lagi, sunnah yang ringan ini, jangan sampai dilupakan," tegas dossen UIN Mataram tersebut.

Sekarang ini ucap Zainuri, islam dan negara dihadapkan dengan berbagai keyakinan dan faham. Ada kelompok tertentu mengatasnamakan islam, yang meyakini fahamnya merasa paling benar, faham radikal, hingga faham yang meyakini aksi bom bunuh diri adalah syahid. Padahal jelas, islam adalah pribadi untuk menyelamatkan orang lain.

Dalam kesempatan itu, Habib Haddad Alwi, memimpin masyarakat yang hadir membaca salawat. Melantunkan lagu-lagu album salawat ciptaannya. Termasuk, memberikan semangat pada masyarakat, untuk membumikan salawat Nabi.

Tanpak masyarakat atusias dan penuh semangat, mengikuti arahan Haddad Alwi. Pada kesempatan itu pula, Haddad Alwi juga memimpin do'a, untuk mendoakan Lotim, agar menjadi Daerah yang aman, sejahtera  dijauhkan dari bencana dan lainnya. (sn/rm) 

Whatsapp