Anggota TNI sedang bangun RTLH dalam program TMMD beberapa waktu lalu. Foto :Ram-satunusa.

2020 Pemkab Lotim akan Bangun 4 Ribu RTLH bersama TNI

SATUNUSA.CO, LOTIM - Masih banyak warga tidak mampu yang belum punya tempat tinggal yang layak, membuat pemerintah  semakin fokus menuntaskan program RTLH. 

Tahun depan, pemerintah Kabupaten Lombok Timur menargetkan akan membangun 4 ribu unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). 

"Tahun 2020, kita akan membangun 4 ribu RTLH untuk warga tidak mampu dengan total anggaran 60 Milyar rupiah," ungkap Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy, di acara Apel Danramil, Babinsa, Polmas, Kepala Desa di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur, Senin, (9 /12/ 2019).

Anggaran pembangunan ribuan RTLH ini, kata Bupati bersumber dari dana desa, aspirasi dewan, Perkim dan sejumlah mitra yang siap mendukung program ini. Dia minta masing masing pemerintah desa menganggarkan 150 juta untuk 10 unit RTLH.

"Pelaksanaannya kita akan laksanakan secara serentak mulai bulan April, bersamaan dengan TMMD",tegas mantan Dandim 1615 ini. 

Pelaksanaan program RTLH tahun 2020 tegasnya melibatkan personil TNI, dibantu aparat kepolisian terutama dalam proses pengawasan pembangunan di desa. Payung hukumnya jelas, ada MOU antara Kemendagri, Kemndes dengan Panglima TNI dan Kapolri.

Pembangunan ribuan RTLH ini, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas IPM daerah,  yang saat ini masih bertengger diurutan 9 dari 10 kabupaten/kota di NTB, disamping terus memperbaiki kualitas pendidikan dan sektor kesehatan.

" Kita masih punya waktu, tahun depan kita berharap IPM kita bisa bergeser ke peringkat 8, bahkan 7," harapnya.

Sementara itu, Dandim 1615 Lombok Timur, Letkol Inf. Agus Prihanto Donny menegaskan, siap mengemban kepercayaan yang diberikan pemerintah daerah. 

" Insyallah, tahun depan kita diberikan kepercayaa untuk mengelola program RTLH, sejumlah 4 ribuan unit," ungkapnya.

Namun secara teknis di lapangan, kata Dandim yang fokus digarap nanti RTLH yang bersumber dari dana desa dan aspirasi dewan yang jumlahnya sekitar 3 ribu unit. Pelakasanaannya jelasnya, tidak seperti pelaksanaan TMMD yang tukangnya berasal dari anggota TNI, tapi melibatkan tukang dan sumber daya dari masyarakat desa setempat. 

"Kami nantinya akan lebih ke pengawasan, dan ini sejak awal sudah kami rencanakan dengan baik," tukasnya. (Rm.SN) 

Whatsapp