SATUNUASA. CO, LOTIM- Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir setahun mengakibatkan menurunnya omset pengusaha homestay di Lombok Timur.
Hal ini diakui oleh salah seorang pengusaha homestay Tunas Rinjani yang ada di Desa Lendang Nangka, Saefudin Zohri.
"Selama pandemi homestay saya tutup total, pegawai diliburkan, bahkan papan nama saya cabut, " bebernya, Sabtu, (30/01).
Penutupan ini dilakukan demi mematuhi himbauan pemerintah terkait protokoler kesehatan pandemi COVID-19. Baru setelah pemerintah menyatakan penginapan boleh dibuka, homestay yang dikelola beroperasi kembali dengan menerapkan protokoler kesehatan yang ketat.
Pemilik Pondok Tunas Rinjani ini mengungkapkan bahwa adanya Pandemi COVID-19 cukup mempengaruhi bagi usaha homestay yang dia miliki. Tamu yang semula dari lokal dan manca negara, namun pada masa pandemi didominasi oleh tamu lokal.
Untuk bisa tetap mendapatkan income dari usahanya, Saefudin Zohri melakukan pengembangan usaha selain penginapan. Ada dua usaha yang dijalankan yaitu, meeting room dan kolam renang. Walaupun dengan pembatasan, diakuinya dua usaha tersebut cukup membantu untuk usaha yang digeluti.
Pengusaha yang merupakan pensiunan PNS ini berharap bahwa pemerintah memberikan izin untuk tetap membuka homestay walaupun pandemi belum berakhir. Tentunya dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan COVID-19. Apalagi event Moto GP Lombok 2021 menjadi peluang yang bagus bagi usaha homestay pada masa yang akan datang. (AGES)