SATUNUSA.CO,LOTIM - Di ruang Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian SMKN 1 Sakra, anda tidak akan menemukan ada siswa yang diam atau nganggur. Semua sibuk menyiapkan produksi aneka roti, baik yang dipesan maupun yang akan dipasarkan ke sejumlah pelanggan.

Laboratorium ini tak hanya berfungsi sebagai tempat praktik, tapi lebih dari itu, siswa dididik bagaimana menciptakan peluang dan mengembangkan usaha setelah lulus nanti.

Ada beragam jenis roti cita rasa berbeda yang diproduksi di tempat ini. Diantaranya roti sosis, roti coklat, roti keju, roti boy, roti pisang, roti abon, tiramisu oreo, dan lain lain. Keunggulannya, Aneka roti ini tanpa bahan pengawet, harga terjangkau 5  sampai 10 ribu dan paling penting, rasanya enak.

Dari proses penyiapan, penimbangan bahan, mixing, pencetakan, pengemasan sampai pemasaran, semua dikerjakan siswa didampingi guru pendamping. Rata rata 19 siswa kelas 11 yang dilibatkan dalam usaha ini bisa memproduksi 150 sampai 160 perhari.

"Kita pasarkan ke rumah sakit, ke toko toko, pasarnya udah ada ya, " ujar salah seorang guru pendamping siswa kelas 11, Anida Widriani, Sabtu (13/03).

Keterampilan produksi roti ini, kata Nida, mulai sejak September 2020, diperoleh dari hasil magang siswa di sejumlah produsen roti di Lombok, kemudian diterapkan di sekolah hingga bernilai ekonomi.

"Kita minta datang produsennya kesini untuk berikan pelatihan sehari ke siswa," ujarnya.

Dikatakan, siswa yang sudah mahir dan lulus dari sekolah diharapkan bisa membuka usaha secara mandiri dan bisa bermitra dengan sekolah untuk memasarkan produk mereka.

Kini omset usaha ini sudah mencapai 1 sampai 1,5 juta per hari atau puluhan juta rupiah per bulan. Keuntungannya, digunakan untuk mengembangkan usaha ini termasuk membeli bahan, peralatan yang dibutuhkan untuk produksi, disamping untuk uang saku siswa.

"Syukur banget ya, kita masih bisa berkreasi di tengah pandemi ini. Hasilnya juga kan kita dikasih untuk uang belanja," kata Mira Mariana, Siswi kelas 11 SMKN 1 Sakra. (ram)