SATUNUSA. CO, LOTIM - Festival Malam Budaya Lenek menampilkan beragam seni budaya masyarakat Lenek. Festival ini dibuka Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi SJ di lapangan umum Desa Lenek Lauk, Rabu malam (31/08/2022).
Beragam seni budaya mulai dari seni tari Asih Trisna, sanggar seni Cupu Mas, seni ketangkasan katon selandirta hingga tenun ikat asli Lenek dipamerkan dalam Festival ini.
Wabup Rumaksi mengapresiasi upaya generasi muda untuk melestarikan budaya dan tradisi masyarakat Lenek. Ini sebagai bentuk aksi nyata pemuda dan karang taruna dalam melestarikan khasanah kebudayaannya.
Karna itu, dia mengajak semua komponen untuk mendukung upaya yang dilakukan termasuk dengan memfasilitasi warga yang memajukan usaha termasuk kelompok pengrajin tenun di wilayah ini.
Khusus para pengrajin tenun, ujarnya, harus tetap melakukan kreasi dan inovasi. Produk tenun yang dimiliki, tegasnya, harus memiliki corak atau motif khas untuk menarik pasar.
Untuk modal, tegas Rumaksi, masyarakat tidak perlu khawatir karna pemerintah daerah memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pelaku usaha ultra mikro termasuk kelompok tenun.
"Untuk para penenun. Selain KUR sapi. Sekarang ada KUR ultra mikro untuk pedagang kecil. Nah ini yang kita kasih modal tanpa bunga, "tandasnya.
Dia memaparkan, keberhasilan program KUR tanpa bunga ini mendapat apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menjadi percontohan bagi daerah lain. Tingkat tonggakan program ini nol persen sehingga mendapat apresiasi.
Untuk KUR Sapi Pemda menggelontorkan subsidi 90 Milyar lebih dengan menyasar 5100 lebih peternak. "Sekarang Pemda menyediakan 1 Milyar untuk subsidi bunga pelaku usaha ultra mikro, " Imbuhnya.
Festival Malam Budaya Lenek ini dihadiri Kapolres Lombok Timur, AKBP Herry Indra Cahyono, Forkompincam dan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat sekitar. (ram)