SATUNUSA.CO, LOTIM - Sampah menjadi perhatian semua kalangan, termasuk Bhayangkari NTB Istri - istri Polisi turun membersihkan sampah di Pantai Labuhan Haji, Lombok Timur, Senin pagi (02/09/2019). Ini adalah rangkaian kegiatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke- 67 dengan tema,“Bhayangkari NTB Peduli Sampah Plastik”
Selain diikuti jajaran pengurus Bhayangkari NTB, kegiatan ini pula melibatkan warga sekitar Labuhan Haji, Pemerintah Desa, kelompok peduli sampah dan jajaran Polres Lombok Timur.
"Kegiatan ini adalah bagian kecil dari berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mengatasi soal sampah. Setidaknya kita bisa memberi semangat agar warga sekitar punya kepeduliaan dan membuang sampah pada tempatnya,"ungkap Ketua Bhayangkari NTB, Ny. Shinta Nana Sudjana yang langsung memimpin kegiatan tersebut.
Indonesia ungkapnya, merupakan negara penyumbang sampah ke laut nomor 2 terbesar setelah China. Semua orang menghasilkan sampah setiap harinya bahkan setiap jam. Sampah plastik di laut indonesia sekitar 57% dan 80% sampah tersebut berasal dari daratan. Hal tersebut menyebabkan kematian satwa laut karena memakan sampah plastik. Kondisi lingkungan dan pengelolaan sampah di negara ini, membutuhkan kerja keras dari semua pihak.
Ia mengharapkan, perlu semangat kebersamaan untuk memperhatikan salah satu hal yang sangat penting untuk masa depan Nusa Tenggara Barat, menjaga lingkungan untuk mewariskan alam pada generasi di masa yang akan datang.
“ Suatu hal yang tidak mungkin, jika mau memperkenalkan dan mempersilahkan wisatawan untuk datang namun di sisi lain masyarakat tidak punya kepedulian soal sampah,” ujarnya, kemudian menyerahkan bantuan alat dan tempat pembuangan sampah ke warga.
Dijelaskan, kegiatan dalam bentuk “Aksi bersih pantai dan laut” sesuatu hal sederhana yang berdampak besar. Untuk itu perlu mulai dari diri sendiri untuk sadar menjaga lingkungan serta menghindari bahaya jenis plastik, sebagai bentuk kepedulian serta mendukung konsep zero waste, yaitu gerakan NTB bebas sampah tahun 2023. NTB sendiri merupakan daerah yang menjual keindahan alamnya. Berbicara keindahan, berhubungan erat dengan kelestarian dan lingkungan.
Ibu-ibu Bhyangkari tersebut , bergerak menyisir pantai Labuhan Haji, mengambil sampah yang berserakan di bibir pantai. Bahkan petugas dari Polair yang ikut dalam kegiatan ini, menyusur hingga 50 meter dari bibir pantai untuk mengambil sampah yang terbawa ombak. (rm)