SATUNUSA.CO, LOTIM - Denggen Timur, desa yang terbilang istimewa karena satu- satunya desa yang ada di wilayah Kecamatan Selong. Desa ini hasil pemekaran dari desa induk yakni Desa Denggen pada tahun 2009, yang sekarang Denggen menjadi Kelurahan.
Meski usianya terbilang muda, dibanding dengan desa- desa yang ada di Lombok Timur, pembangunan di desa ini cukup pesat. Banyak terobosan berupa inovasi yang dilakukan, diantaranya, membangun infrastruktur berupa jalan usaha tani sekian kilometer dengan lebar sampai 6 meter, disamping penguatan ekonomi dengan inisiasi pembangunan pasar rakyat.
"Infrastruktur sangat penting bagi kami di desa, ini sebenarnya fondasi untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, dan selaras dengan visi kami," jelas Kepala Desa Denggen Timur, M.Jamaluddin, S.HI, saat ditemui di kantornya, Selasa, (3/9/2019).
Keberadaan jalan usaha tani dan pasar tersebut menurut Jamaludin menjadi satu kesatuan, sangat penting sebagai daya dukung dalam mendorong ekonomi di pedesaan. Hasil produksi pertanian berupa holtikultura masyarakat sangat besar, memerlukan jalan usaha tani untuk memudahkan memasarkan hasil produksi sayur- mayur.
Posisi pasar sekaligus ingin menjawab posisi desa Denggen Timur sebagai penyangga kota, apalagi dengan centra holtikultura tersebut. Menurutnya, hasil pertanian petani di desa Denggen Timur ikut serta menyuplai kebutuhan pasar-pasar yang ada di wilayah Selong,
"Sehari itu bisa 3 mobil pick up dibawa ke pasar, khusus untuk komoditi tomat dan pare", kata Kades yang alumni Pondok Pesantren tersebut.
Dari itulah pasar dipersiapkan sebagai tempat transaksi ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Dengan adanya jalan dan pasar paparnya, semakin memudahkan akses dan mendekatkan transaksi ekonomi masyarakat. Ia mencontohkan, warga tidak perlu jauh-jauh membeli kebutuhan sehari hari, tidak hanya warga setempat, para pedagang dari luar desa pun ikut maramaikan pasar yang tidak jauh dari Kantor Desa.
Sementara itu, pasar yang dibangun di atas lahan milik desa dengan luas 18 are, terlihat sudah mulai ramai berjualan, mulai warung makan hingga pakaian.Tiap hari, ramai dikunjungi, terlebih lagi di hari pasaran, yakni tiap hari Kamis.
"Harapan kami jangan sampai ada masyarakat Desa Denggen Timur menyimpan uang 5 ribu rupiah di kantong baju berbulan-bulan, tapi segera dibelanjakan sehingga perputaran ekonomi makin cepat, kendati sifatnya skala kecil," harapnya. (rm)