SATUNUSA.CO, LOTIM - Pariwisata Sembalun, Lombok Timur, perlahan mulai bangkit pasca diguncang gempa tahun lalu. Para wisatawan mulai berdatangan menikmati sejumlah destinasi wisata yang ada di wilayah ini. Salah satunya adalah keindahan Gunung Rinjani yang saat ini menjadi bagian dari Geopark dunia, yang salah satu pintu masuknya melalui Sembalun.
Sejak dibuka bulan Juni lalu, ribuan wisatawan mulai berdatangan. Meski Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih membatasi jumlah wisatawan hanya 150 per -hari dan rute pendakian hanya sampai Pelawangan, namun para wisatawan selalu ramai. Lebih lagi di high session ( musim ramai ) seperti bulan Agustus ini.
Sejak pendakian mulai dibuka, tidak kurang seribu lebih wisatawan domestik dan mancanegara sudah melakukan pendakian ke Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun. Belum lagi ribuan wisatawan yang melalui jalur Senaru Lombok Utara. Per hari, rata-rata ada 10 sampai 30 wisatawan yang datang melalui jalur Sembalun. Sebelum gempa, tiap hari rata-rata ada 300 wisatawan asing melalui jalur ini.
"Jumlah sejak dibuka sampai hari ini (Red ;Rabu, 4 Sepetember 2019) 236 wisatawan asing dan 830 untuk nusantara. Sedangkan dari Senaru 6349 asing dan 252 nusantara," jelas Kepala TNGR Resort Sembalun, Taufikurrahman, saat ditemui di Pos TNGR Sembalun, Rabu (4/9/2019).
Kurangnya jumlah wisatawan malalui jalur Sembalun diakui, karena masih berlakunya kuota dan pembatasan trek ini. Sedangkan yang menjadi magnet utama Gunung Rinjani adalah puncaknya." Bulan ini kita akan melalukan survei lagi, untuk memastikan kemungkinan bisa dibuka sampai puncak," ujarnya.
Pesona Gunung Rinjani melalui Sembalun memang menjadi daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini, disamping keragaman adat budaya masyarakat setempat. Salah satu ahli geologi asal Uruguy Helga Chulepin yang juga salah seorang pejabat Unesco Global Park ini menyebut, Gunung Rinjani dan keaslian budaya di tempat ini membuat kesan tersendiri baginya yang pertama kali berkunjung ke Sembalun.(rm)