UMUM

ICS Unram Gelar Seminar Internasional tentang KeIslaman

Blog Image
Dr. Kevin W. Fogg sedang menyampaikan materi

SATUNUSA.CO,MATARAM - Pusat Studi Islamic Culture and Society (ICS) Unram yang didirkan 2019 oleh Dr. Saipul Hamdi dkk, mengadakan seminar internasional dengan tema “Contesting Islamic Identities: Rebranding Islam, Education and Social Disintegration” di Gedung Arena Budaya Unram pada Kamis,( 29/8/ 2019).

Seminar  yang dibuka oleh Wakil Rektor 1 Unram Agusdin, MBE, DBE., menghadirkan empat narasumber yaitu Ahli Sejarah dari University of Oxford Inggis Dr. Kevin W. Fogg, Dr. Saipul Hamdi akademisi Universitas Mataram,  Dr. Saparudin, dan Prof. Dr. Faharurrozi Dahlan akademisi UIN Mataram.

Dalam sambutannya Agusdin menyatakan, Unram menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran Kevin di Unram. Unram membutuhkan seminar-seminar berkelas internasional yang tujuannya selain penguatan kapasitas akademik, juga publikasi ilmiah. Diharapkan makalah pada seminar ini dapat dipublikasikan di prosiding atau jurnal internasional. Seminar tentang keIslaman memang masih jarang dilakukan, dan diharapkan dapat memberi wacana baru di lingkungan akademik Unram.

Sementara itu Kepala Kesbangpoldagri  NTB yang diwakili oleh Drs. Rasyidin sebagai Keynote speaker, menyampaikan pentingnya seminar ini untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan bahaya ancaman kelompok radikalisme dan terorisme. NTB termasuk daerah zona merah dalam gerakan radikalisme, yang mana terdapat kelompok Muslim yang disusupi dan dipengaruhi oleh ajaran tersebut.“ Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat harus peka dengan kondisi ini dan bahu membahu mencegah dan mengatasinya,” harapnya.

Ia mengatakan, keberadaan pusat studi ICS sangat penting dalam rangka penguatan wacana Islam yang lebih ingklusif, terbuka dan adaptif dengan budaya lokal Sasak.  

Sementara iti narasumber Kevin W. Fogg dalam penyampaian materinya menjelaskan bahwa sangat penting riset-riset tentang Ormas Islam di luar Jawa karena selama ini tidak banyak yang diangkat oleh peneliti nasional dan internasional. Semestinya peneliti juga memberikan perhatian atas peran Ormas Islam lokal yang di luar Jawa dalam pengembangan dakwah.

Kevin sendiri meneliti tiga Ormas Islam yaitu Alkhairaat, Aljami’yatul washliyah dan Nahdlatul Wathan. Dalam analisa teorinya, Kevin beargumen bahwa Ormas Islam di Indonesia sangat independen dan tidak diintervensi oleh negara. Mereka independen dan bebas melakukan aktivitas organisasi sesuai dengan visi dan misi organisasinya. Kevin juga menyinggung bahwa munculnya gerakan Ormas Islam di Indonesia termasuk NTB dipengaruhi oleh tiga hal diantaranya, pengaruh pendidikan Islam Timur Tengah. Alumni-alumni Timur Tengah menjadiFigur penggerak gerakan Islam melalui pembangunan pesantren dan madrasah setelah selesai dari belajar dari Timur Tengah.

Selanjutnya kolonialisasi Belanda. Penjajahan Belanda telah melahirkan gerakan-gerakan Islam, baik yang langsung melakukan perlawanan fisik (jihad) maupun yang tidak langsung dengan membentuk lembaga halakah dan pendidikan. Muhammadiyah, NU dan NW adalah bagian dari gerakan-gerakan Islam yang lahir dari respon atas dominasi kelompok kolonial. Banyak sekolah-sekolah dan pesantren dalam sejarahnya ditutup oleh Belanda meredam perlawanan kelompok Islam ini. Kevin kemudian menegaskan bahwa rebranding Islam sekarang ini bukan sesuatu yang baru. Ormas Islam dari sejak kemerdekaan telah memodernisasi pola-pola gerakannya mulai dari halakah ke struktur modern.

Khususnya NW kata Kevin memiliki keunikan karena mengkombinasikan keIslaman dengan keSasakan. Nilai-nilai kultural Islam diakomodir sebagai modal dalam membangun NW yang modernis dalam konteks struktur.

Sementara itu Dr. Saipul Hamdi yang juga Direktur ICS Unram dalam materinya juga mempertanyakan rebranding Islam yang berkembang sekarang ini. Ia setuju dengan pendapat Kevin bahwa rebranding hanya bentuk pengulangan, bahkan ada semacam kemunduran yang dulunya dari halakah ke modern structure, sekarang dari struktur modern ke halakah-halakah.

Adapun kritiknya dalam melihat fenomena ini bahwa anak-anak muda lebih suka belajar dalam bentuk halakah-halakah kecil, yang terkadang silsilah gurunya tidak jelas. Sebagian adalah guru-guru yang berasal dari media sosial, mereka belajar agama dari YouTube.

Ia  juga menyinggung bagaimana Universitas Mataram dalam riset Stara Institute baru-baru ini diklaim sebagai kampus yang terpapar radikalisme. Sebagai peneliti kata Dr. Hamdi, perlu kritisi metode pengambilan data Stara Institute, siapa saja yang diwawancarai, apakah mereka ikut langsung ke halakah-halakah atau hanya dengan survei.

“Hasil riset ilmiah Stara Institute harus diapresiasi dan jadi warning bagi kita untuk melindungi kampus Unram dari virus-virus radikalisme dan terorisme,” imbuhnya. 

Hal lainnya disampaikan Guru besar UIN Mataram Prof. Dr. Fahrurrozi Dahlan menyoroti identitas Islam Sasak yang plural dan toleran. Dari segi geografis, ia mencontohkan Tuan guru di Lotim, Lobar, Loteng, dan KLU juga memiliki perbedaan dalam berpakaian dan pola berinteraksi dengan masyarakat.

Dirinya juga  merespon pertanyaan tentang peran tuan guru di politik, menurutnya sebuah keharusan supaya tidak dipolitisir terus. Tuan guru NW misalnya, harus mampu bermain di ranah politik dengan modal sosial besar yang dimiliki yakni jamaah. Lebih baik berpolitik daripada dipolitisir.

Nara sumber lainnya Dr.Saprudin  mengupas tentang  kiprah Ormas Islam satu dengan lainnya, dalam bidang  pendidikan berdasarkan nilai dan ideologi masing-masing Ormas.

Seminar yang dikuti oleh berbagai kalangan diantaranya mahsiswa Unram, UIN Mataram, Universitas Muhamadiyah Mataram dan kalangan umum tersebut, menurut ICS Unram diharapkan mampu menambah khasanah pengetahuan tentang isue kekinian terutama soal keIslaman. (rm)

 

 

Recent Post

blog image
PEMERINTAHAN

Dana Transfer Lotim 2025 Mengalami Kenaikan

SATUNUSA.CO, LOTIM- LOTIM- Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin menerima Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Selong, Gatot Setio Harijono di ruang kerjanya, Rabu (12/3).

blog image
UMUM

Optimalkan SPAM Pantai Selatan, Bupati Kumpulkan Pihak Terkait

SATUNUSA.CO, LOTIM - Mengoptimalkan sistem penyediaan air minum (SPAM) pantai selatan, Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ahmad ...

blog image
PEMERINTAHAN

Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029 Dibuka Wabup, Berikut Penjelasnnya

SATUNUSA.CO, Lotim-Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya membuka Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Perencanaan (Rancangan Awal RPJMD 2025—2029 dan Rancangan Awal RKPD 2026) Ka...