SATUNUSA.CO,LOTIM - Ratusan guru honorer mendatangi Kantor DPRD Lombok Timur Kamis (10/08/2023). Mereka mengadukan nasibnya yang sudah lama mengabdu, tapi tak kunjung diangkat sebagai ASN Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Di dalam gedung DPRD, ratusan guru honorer itu serentak bersholawat agar aspirasi mereka didengarkan para wakil rakyat dan pemerintah.
Kedatangan mereka diterima Ketua Komisi II DPRD Lombok Timur bersama sejumlah anggota. Pertemuan ini juga menghadirkan Ketua Bale Mediasi dan pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur.
Di depan dewan, perwakilan guru honorer menuntut pemerintah memperhatikan nasib guru honorer dan mendesak agar pemerintah menertibkan para guru honor baru yang diangkat melalui SK Bupati.
"Sesuai dengan surat edaran Menpan RB nomor 252, mohon ditertibkan SK honorer yang baru ini", kata Ketua Forum P2, P3 PPPK Tenaga Pendidik Lombok Timur, Sunarno.
Kehadiran para guru honorer baru itu, diakui, mengakibatkan sekolah tidak efisienefisien karna jumlah guru melebihi tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Bahkan cenderung merugikan honorer yang lama.
"Satu contoh, ada sekolah yang kebutuhannya 15 guru, tapi yang datang malah 20 guru.Terus yang lim itu kerja apa, kan gak enak duduk aja, sementara dia tidak menjalankan tugasnya", ucap Guru SD ini.
"Selain itu, kami minta pemerintah daerah semaksimal mungkin. Kalau alasannya anggaran, kami mohon anggaran diprioritaskan untuk pendidikan dulu untuk mengangkat tenaga honorer guru menjadi P3K, " imbuhnya.
Menanggapi aspirasi para guru honorer, Ketua Komisi II DPRD Lombok Timur M. Wais Al Qarni mengatakan perosalan ini harus diselesaikan secara bertahap oleh pemerintah daerah dengan dengan memberikan prioritas penganggaran di APBD sehingga para honorer yang jumlahnya 2 ribu lebih itu semua bisa diakomodir.
"Nanti kita ajukan untuk dibahas penganggarannya baik di APBD perubahan maupun pada pembahasan APBD induk, "paparnya.
Setelah menyampaikan aspirasinya, ratusan guru honorer itu membubarkan diri dengan tertib. (Li)