H. Tahmid Asry, SH. M.Si

Melirik Teknologi Sebagai Media Informasi Publik

OLEH:  H. TAHMID ASRY, SH, M. Si, Kepala Badan Informasi Komunikasi Daerah Lotim. Thn. 20O7

-----------------

Sebagaimana dimaklumi, bahwa fungsi komunikasi adalah menyebarkan pesan, membangkitkan pemahaman dan kesadaran, mengajak serta memberi motivasi pada seluruh masyarakat. Untuk menentukan apakah komunikasi bermakna adalah terletak pada informasi yang disampaikan. Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari banyak kesibukan komunikasi yang mubazir dan sia-sia karena pesan yang disampaikannya tidak mengandung intormasi yang berguna.

Informasi adalah inti dari proses komunikasi. Komunikasi mungkin tidak perlu dipelajari dan mungkin juga tidak perlu dilakukan sama sekali, jika manusia tidak memerlukan informasi. Komunikasi hanya menjadi penting dan merupakan kegiatan dasar kita karena sehari-hari kita perlu mencari, tukar menukar, dan memakai informasi.

Tidak mengherankan mengapa tolok ukur keberhasilan komunikasi mengacu pada informasi. Dengan adanya media baru (internet) kegiatan dasar seperti mencari, tukar-menukar informasi menjadi sangat mudah dan Iebih cepat, efisien dan efektif. Disamping itu dengan pemanfaatan media baru dalam penyebarluasan informasi, dapat memperluas wilayah penyebaran karena media baru memiliki jangkauan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Mengacu pada Straubhaar (2002) media konvensional dan media baru mempunyai perbedaan karakteristik. Karakteristik dan media konvensional secara umum, bahwa proses komunikasi (konvensional) selalu berawal dan sumber (source) yang mengirimkan pesan (message) melalui media (channel) kepada penerima (receiver) atau SMCR model dan komunikasi dengan menggunakan media massa diartikan sebagai komunikasi dan satu sumber ke komunikan banyak jumlahnya, namun feedbacknya masih bersifat tertunda, menurunnya jumlah sumber dalam media massa, tidak berkuasa dan kemampuannya sebagai “gatekeepeer’ maupun pembentuk opini publik jauh berkurang. Sedangkan dalam media baru ditemukan adanya interaktivitas, yaitu kemampuan untuk menyeleksi si pesan dan sejumlah pilihan yang dengan segera akan disediakan oleh media tersebut.

Dalam pandangan kontemporer, penekanannya lebih pada proses dimana sumber dan penerima saling memberikan kontribusinya untuk menciptakan makna. Beberapa hal yang fundamental dalam fungsi media juga telah mengalami perubahan. Seperti pesan dibuat berdasarkan kemauan dan khalayak yang spesifik, tidak lagi sama untuk semua orang. Khalayak semakin terbagi dalam kelompok yang kecil dan anonim. Khalayak juga dapat mengontrol isi media bahkan dapat memesan tampilan media seperti yang dinginkan. Dengan penemuan teknologi digital dimungkinkan untuk mengkombinasikan teks, suara, gambar maupun gambar bergerak yang terintegrasi dalam bentuk multimedia, sehingga dapat memberi kekuatan pada pesan yang hendak disampaikan.

Kebijakan Penerapan E-Goverment

Kebijakan penerapan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003, tanggal 9 Juni 2003, tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government. Dengan kebijakan tersebut membuka pemanfaatan secara luas, peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Penyebarluasan informasi ke masyarakat menggunakan media baru (internet) dapat meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya diperlukan kesamaan pemahaman, keserempakan tindak dan keterpaduan langkah dan seluruh unsur kelembagaan pemerintah.

Menurut David F. Andersen (1991: 79) teknologi informasi mempengaruhi pemerintah dalam empat cara. Pertama, teknologi baru dapat mengubah rincian tahap-tahap operasi pemerintah. Kedua, teknologi secara halus megubah hubungan antar pimpinan pilihan masyarakat dengan para pakar teknologi di pemerintahan. Ketiga, akan terjadi perubahan karakter pemerintahan sebagai sumber informasi bagi masyarakat. Keempat, perkembangan teknologi akan mengubah tanggung jawab pemerintah sebagai pemilik informasi publik.

 Dalam penerapan teknologi informasi di negara berkembang, dua karakter dominan segera muncul, yaitu pertama, dominasi pemerintah atas komponen lainnya di dalam masyarakat; kedua, ketergantungan total pada transfer teknologi dan negara maju. Sebagaimana halnya negara maju, pemerintah negara berkembang memelopori penggunaan komputer untuk administrasi dan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perbedaannya adalah jika di negara maju kemudian pihak swasta menyusul bahkan mengambil alih peran pemerintah dalam pengembangan teknologi informasi, dibanyak negara berkembang pemerintah sering menjadi satu-satunya tumpuan pengembangan.

Dalam implementasi dan kebijakan yang tertuang dengan Inpres No. 3 tahun 2003, paling tidak website yang dimiliki oleh pemerintah baik pusat maupun daerah berjumlah 491 yang terdiri dan 35 website Departemen, kementerian dan Lembaga Setingkat departemen; 23 website Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND) dan 433 website Sedangkan Pemerintah provinsi, Pemerintah kabupaten/Kota.

Dari jumlah tersebut jika alamat domainnya difasilitasi dalam bentuk link website yang wadahi dalam satu homepage, akan dapat menjadi sumber informasi yang sangat besar dan potensial dalam penyebaluasan informasi. Dengan kondisi tersebut masyarakat akan lebih cepat memperoleh informasi yang diperlukan baik dari instansi pusat maupun daerah.

Situs Sebagai Media Informasi Modern.

World Wide Web (WWW) biasa disebut Web atau situs bermula di European Laboratory for Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN), di kota Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN bukanlah suatu institut Swiss, tetapi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara Eropa. Bulan Maret 1989 Tim Berners dan peneliti lainnya dan CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia untuk saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik.

 World Wide Web berbasiskan Graphical Userlnterface (GUI) yang merupakan suatu kumpulan informasi pada beberapa server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet. Informasi-informasi dalam web mempunyai link-link yang menghubungkan informasi tersebut ke informasi lain di dalam jaringan internet. Sistem yang menghubungkan informasi — informasi melalui link disebut dengan hypertext.

Komponen situs terdiri dari :

Hypertext Tranfer Protokol (HTTP) : merupakan suatu protokol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen dan web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser

Uniform Resource Locator (URL): merupakan sarana yang digunakan untuk menentukan lokasi informasi pada suatu web server. URL dapat diibaratkan sebagai suatu alamat. Contohnya : depkominfo. go. Id, www.lomboktimur.go.id.

Dalam perkembangannya situs dikenal sebagai media baru yang merupakan transformasi teknologi yang saat ni terjalin dengan trasnformasi lain pada era globalisasi, sehingga tercipta paradigma baru yaitu era jaringan. Tak ada individu, lembaga kemasyarakatan, bisnis maupun pemerintah yang dapat mengabaikan perubahan ini.

Kombinasi transformasi teknologi dan globalisasi yang menciptakan era jaringan membuat tingkat lanjut menjadi semakin cepat dan fundamental. Jika sebelumnya telah dikenal media massa seperti televisi, radio, surat kabar, film maupun majalah, semua itu kini dikategorikan sebagai media konvensional (Straubhaar, 2002).

Penggunaan istilah media konvensional ini sebagai pembeda dari media baru yang merupakan konvergensi media konvensional, komputer dan telekomunikasi-teknologi informasi.

Media Informasi Modern Sebagai Alat Penyebarluasan Informasi

Dalam pengelolaan informasi dikenal adanya tahapan pengumpulan, pengolahan dan penyajian. Penyajian dapat dilakukan melalui berbagai media seperti dalam bentuk media cetak pada surat kabar, majalah ataupun tabloid, sedangkan melalui media elektronik dapat disajikan melalui kombinasi teks dan gambar yang diformulasikan dalam bentuk animasi ditambah dengan suara, sehingga dapat lebih menarik. Sajian melalui media elektronik dapat menikmati secara live (Iangsung) maupun yang disiarkan secara tunda.

 Pada kedua media tersebut ada beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penyebaran informasinya seperti surat kabar dibatasi oleh area penyebaran sedangkan pada media elektronik memiliki keterbatasan pada frekuensi, karena alokasi frekuensi yang diberikan pada masing-masing stasiun radio dan televisi hanya dapat menjangkau satu area (wilayah) tertentu.

Dengan kondisi demikian, konvergensi media untuk informasi dimana adanya kombinasi teks, gambar, suara yang diformulasi dengan animasi dapat disajikan dengan memanfaatkan tampilan yang ada di website.

Fasilitas yang ada pada media baru (internet) selain dapat menampilkan informasi secara realtime melalui website, juga mempuyai fasilitas seperti electronic maiI (email). Dalam Iayanan informasi email dapat digunakan untuk mengirimkan informasi secara cepat, dimana satu pesan dapat dikirimkan ke ribuan alamat email dalarn waktu yang bersamaan dengan biaya yang cukup murah dibandingkan dengan pengiriman informasi melalui SMS ataupun sarana pengiriman jenis lainnya. Selain email, ada fasilitas lain seperti, untuk chatting dengan teks maupun rnenggunakan webcamera, mailing list, file transfer protokol (FTP).

Terjadinya perubahan dalam suatu organisasi, antara lain disebabkan oleh diperkenalkan atau dimasukkan hal-hal, gagasan-gagasan dan ide-ide baru. Hal-hal yang baru tersebut dikenal sebagai inovasi. Kebijakan untuk mengadopsi suatu inovasi merupakan suatu keputusan yang dibuat oleh organisasi setelah melalui suatu tahapan tertentu (Rogers, Everett M, 1995).

Menurut Rogers dan Rekha Argawala, (1976: 150), inovasi dalam organisasi dibedakan berdasarkan dinamika penerimaan dan proses inovasi, (1). inovasi dalam organisasi adalah inovasi yang diadopsi sebagai suatu hasil dan keputusan organisasi dimana tidak memasukan sebagian besar anggota untuk berperilaku berbeda sebagai individu; (2). inovasi organisasi adalah inovasi dengan mernasukan perubahan dalam perilaku individu.
 

Manfaat Penggunaan Media Modern

Bagi Masyarakat, tersedianya data dan informasi yang dapat diakses setiap saat. Mudah, murah darimana pun dapat diakses

lnformasinya pun bersifat realtime. Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu

Bagi Pemerintah, mempercepat dalam penyebaran informasi mengenai kebijakan pemerintah yang baru baik ke sasama instansi pemerintah yang ada di pusat, daerah maupun kedutaan besar Republik Indonesia yang ada diseluruh dunia; Membuka peluang akses masyarakat ke pemerintah seluas-luasnya, sehingga akan terjadi interaksi.

Perkembangan Media Informasi Modrn di bidang Tehnologi Informasi dari waktu kewaktu akan terus berkembang dengan inovasi – inovasi baru yang sudah tentu masyarakat yang informatif akan senantiasa menyesuaikan diri karena informasi sudah dianggap sebagai kebutuhan, mereka konskwen bertumpu pada adagium Dunia Informasi :

“ Siapa yang menguasai Informasi dialah yang mebnguasai Dunia “ Semoga ada guna dan manfaatnya untuk menambah wawasan tentang teknologi Informasi.     .
                                                        

Whatsapp