SATUNUSA.CO, LOTIM - Akibat kebakaran di Pondok Pesantren Nurussalam Desa Tete Batu Selatan Kecamatan Sikur Lombok Timur pekan lalu, proses belajar mengajar untuk sementara dipindah ke mushala dan ruang guru.
"Untuk anak-anak MTs kita pindah belajar di musolla, sedangkan yang MA di ruang TU (red : tata usaha)," ungkap wakil kepala sekolah Madrasah Aliyah Ponpes Nurussalam, Khairil Anwar, Sabtu, (28/9/2019).
Sedangkan 25 anak anak panti asuhan yang sebelumnya tinggal di Asrama ujarnya sementara tinggal di rumah salah satu pengurus Pondok Pesantren, lokasinya tidak jauh dari Ponpes ini. Mereka tinggal disana sampai ruangan asrama panti sudah direhab.
Puing-puing bangunan sekolah yang hangus dilalap api masih terlihat jelas. Atap ruangan kelas yang terbakar di lantai 2 masih terbuka, karena bangunannya ludes terbakar. Pun fasilitas sekolah seperti meja, kursi hampir tak tersisa. Rambatan api yang menjalar ke beberapa titik bangunan menyebabkan sejumlah ruang tidak berfungsi.
Pasca kebakaran, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sudah turun melihat lokasi bangunan yang rusak akibat kebakaran. Pemda berjanji akan membangunkan 2 ruang kelas baru untuk MTs. sedangkan bangun lain seperti asrama panti asuhan belum bisa disentuh karena belum ada anggaran.
"Untuk rehab ruangan lainnya seperti ruangan kelas MA, ruangan panti asuhah kita masih menunggu uluran tangan dari para donatur yang siap membantu," harapnya.
Kebakaran di Pondok Pesantren Nurussalam ini terjadi Jumat siang 20 September lalu. Peristiwa ini mengakibatkan 3 ruang kelas, bangunan asrama panti asuhan dan meja belajar ludes terbakar.
Penyebab kebakaran diduga karena arus pendek listrik. Akibat peristiwa ini, diperkirakan Pondok Pesantren tersebut mengalami kerugian ratusan juta rupiah.(sn/rm)