SATUNUSA.CO, LOTIM - Pondok Pesantren Modern Darul Muttaqien Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Perian Kecamatan Montong Gading Lombok Timur memiliki keunggulan mencetak hafiz dalam waktu singkat yaitu 3 bulan.
Ponpes ini memiliki program khusus pendidikan Al Qur'an sejak tahun 2021. Untuk bisa mengikuti program ini, para santri diseleksi ketat. Jika dinyatakan lulus baru bisa mengikuti program khusus Al Quran selama 6 bulan.
Metode yang diterapkan dalam belajar Al - Quran di ponpes ini yaitu metode Ummi. Ciri khas dari metode ini terdapat pada nada yang digunakan dan proses pembelajarannya terdiri atas 6 jilid ditambah buku gharaibul Qur’an dan tajwid dasar. Metode ini targetnya jelas dan terukur.
"Santri baru mulai menghafal setelah lulus tartil, ghoribnya dikuasai dengan baik, tajwidnya sudah bagus, baru dia mulai menghafal 1 juz", ujar Ustadz Satran Maehadi ditemui usai wisuda santri program khusus Al Quran di komplek Ponpes Darul Muttaqien NWDI Perian, Minggu (22/12/2024).
"Tartilnya bagus, tidak ada lagi kedahan dalam membaca Al quran, ghoribnya sudah dikuasai dengan baik, tajwidnya secara kaidah sudah bagus. Kemudian tahfiznya minimal 1 Juz, barulah mereka dikarantina selama 6 bulan",sambungnya.
Dengan metode ini, santri bisa lebih dalam memahami bacaan dan menghafal Al - Quran. Metode ini, sebutnya, sangat efektif belajar dan menghafal Al - Al Quran dalam waktu singkat. "Bahkan ada beberapa santri kita hanya dalam tiga bulan sudah hafal 30 juz", ucap Ustadz Satran.
Program ini dimulai sejak tahun 2021. Sekarang baru empat angkatan, jumlah santrinya baru 75 dari santri MTs dan MA. Tak hanya belajar Al - Quran, santri yang mengikuti program ini juga diajarkan bahasa Arab dan Inggris serta kitab kuning, sebagai ciri pembelajaran Pondok Pesantren.
Para santri yang mengikuti program khusus Al Quran ini belajar di ruang terbuka atau kelas alam. Mereka belajar, mengaji di gazebo dan aula sederhana karna keterbatasan.
"Jadi ini, namanya kelas alam. Berawal dari keterbatasan biaya. Awalnya ini hanya sawah, kita bangun berugak berugak dan langsung menjadi tempat belajar mereka", kata Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqien NWDI Perian, TGH Adi Rimbun Kusuma Negara.
TGH Adi punya mimpi besar dari keberadaan program khusus Al Quran ini. Para santri yang belajar di Pondok pesantrennya bisa tak hanya menghafal, tapi bisa mengamalkan nilai - nilai Al - Quran dalam kehidupan sehari-hari.
"Visinya tentu, mereka tidak hanya menghafal secara lisan tapi juga mengamalkan apa yang ada dalam Al - Quran itu. Karna Al Quran datang tak hanya dengan huruf saja tapi dengan makna luar biasa untuk kehidupan sehari-hari ", imbuh alumnus UGM itu.
Ponpes Darul Muttaqien NWDI Perian sendiri tergolong ponpes tua di Lombok Timur. Berdiri tahun 1971 dan telah mencetak puluhan ribu alumni. Sekarang santrinya 1.300 termasuk diantaranya para santri yang mengikuti program khusus Al Qur'an. (*)