PENDIDIKAN

Perdana, MTs. Fathul Mu’in NW Montong Tangi Gelar Tasyakuran Penamatan

Blog Image
Para santri dan wali santri bersama keluarga besar Yasasan Fathul Mu'in Annadhloh saat acara penamatan.

SATUNUSA.CO, LOTIM – Madrasah Tsanawiyah (MTs.) Fathul Muin NW yang bernaung di bawah Yaasan Pondok Pesantren Fathul Mu’in Annahdloh NW Montong Tangi, Kecamatan Sakra Timur, menggelar Tasyakur Penamatan Perdana kelas IX di Aula Ponpes setempat pada Sabtu (03/05).

Acara tersebut berlangsung hidmat dan penuh haru, karena hampir semua hadirin yang hadir meneteskan air mata mengenang awal berdiri dan mulai belajar di madrasah baru yang sebagian besar masyarakat Montong Tangi, menyakini bahwa keberlangsungan madrasah ini tidak mampu bertahan lama apalagi sampai bisa menamatkan siswa.

Namun, keraguan masyarakat tersebut dijawab oleh pengurus yayasan Fathul Muin NW dan kepala madrasah dengan menggelar tasyakkur penamatan perdana yang itu artinya MTs. Fathul Muin NW berhasil bertahan dan mampu menamatan santri perdananya.

Suasana semakin khidmat saat tim koor. MTs. Fathul Muin NW melantunkan lagu padamu guru dan puisi yang membuat suasana hening dan haru. Tidak sedikit santri, orang tua dan tamu undangan meneteskan air mata mendengar untaian-untaian lagu dan puisi dari santri-santri itu.
Apa lagi saat, perwakilan siswa kelas 9 Siti Maryam menyampaikan pidato perpisahan.

Ia  menceritakan suasana selama belajar dengan suara tertahan karena rasa harunya.

“Kami terus belajar, mengaji dengan tekun tanpa ada rasa keraguan, mulai dari gedung kita yang beratapkan daun kelapa (gobok, sasak)  hingga permanen seperti sekarang ini. Terimakasih guru-guruku, semoga tetap sehat dan Allah SWT membalas kebaikan mu,” ucapnya sambil meneteskan air mata.

Katanya, para guru-guru yang mengajar dengan penuh semangat, telaten dan sabar menghadapi tingkah laku kami yang kadang-kadang nakal dan tidak mendengar saat di ruang kelas. Madrasah ini bukan hanya tepmat belajar, tapi menjadi rumah kedua kami yang hampir setiap hari kami selalu berada dalam madrasah dan bimbingan para guru kami tercinta.

“Setiap sudut madrasah menjadi kenangan yang tak terlupakan. Mulai dari lapangan, ruang belajar bahkan aula ini menjadi saksi bisu kami mengaji dan belajar selama 3 tahun,” kenangnya.

“Kami sadar tanpa kesabarannya, kami tidak akan sampai pada tempat sekarang ini. Semua kenangan itu kami bawa itu menjadi pembelajaran agar kami lebih baik dan sukses kedepannya. Kami mohon doa para guru-guru kami,” sambungnya.

Kepala MTs. Fathul Muin NW, Buhari Muslim, memulai laporannya, dengan mengenang masa-masa sulit di awal merintis madrasah ini. Di mana saat kita mulai menerima siswa baru MTs. Fathul Muin NW tahun 2022 lalu, semua mencibir dan mencemooh kita, karena saat itu tidak ada gedung madrasah apalagi isin operasioal.

“Para wali calon siswa yang kita ajak masuk di madrasah kita selalu bertanya, di mana anak-anak kami belajar dan bagaimana nasib anak kami yang akan masuk, apakah bisa punya ijazah atau tidak. Itulah pertanyaan-pertanyaan yang selalu dilontarkan para wali, tapi kami dan ketua yayasan menyakinkan mereka sehingga kami bisa mendapatkan santri perdana waktu itu sebanyak 25 orang,” kenangnya.

“Itu semua, berkat kepercayaan masyarakat kepada kami. Padahal waktu itu tidak ada murid, tidak ada gedung, tidak ada guru bahkan tidak ada izin operasional. Tapi para orang yakin bahwa pihak yayasan tidak mungkin merusak masa depan anak-anak kami. Alhamdulillah, hari ini Allah SWT memudahkan jalan kami dan bisa tamat,” pungkasnya.

Ketua Yayasan Fathul Mu’in Annahdloh NW, Hasanah Efendi, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua masyarakat Desa Montong Tangi yang telah mendukung keberadaan yayasan yang kami bangun ini, sehingga berhasil menamatkan santri untuk perdana pada tingkat madrasah tsanawiyah ini.

“Saya adalah orang yang paling bahagia hari ini. Bagaimana tidak, tiga tahun yang lalu kami bersama pengurus yayasan dan para guru ini memulai mengajak Bapak/Ibu untuk mau menyekolahkan anak-anaknya, tanpa ada gedung dan tanpa ada izin oprasional madrasah, tapi Alhamdulillah ala kullihal, Bapak/Ibu percaya kepada kami. Hari ini adalah buah pertama dari cinta kami kepada masyarakat,” ujarnya.

“Apa yang dikhawatirkan banyak kalangan soal keberlangsungan madrasah yang kami bangun ini, Alhamdulillah, hari ini kita buktikan bisa bertahan dan mampu menamatkan angkatan perdana kita,” lanjutnya.

Katanya, dengan kepercayaan besar dari masyarakat selama ini, kami berencana tahun ini akan membuka madrasah aliyah (MA)  untuk pertama kali di desa kita. Saat ini semua proses perizinan sedang kami urus di Kementerian Atama RI.

“Alhamdulillah, proses izin operasional MA Fathul Muin NW sedang berjalan. Mudahan-mudahan izinnya cepat keluar sebelum prores belajar mengajar tahun pelajaran 2025-2026. Insya Allah tahun ini juga akan mencoba untuk mengasramakan santri. Semua ini juga butuh dukungan semua pihak,” pungkasnya.

Acara diakhiri dengan pengajian yang disampaikan DR.TGHM. Khairi, yang menitikberatkan agar santri tidak puas dengan apa yang diraih sekarang. Teruslah belajar sampai meraih kesusksesan baik di dunia lebih-lebih akhir nanti. (*)

Recent Post

blog image
PENDIDIKAN

Universitas Hamzanwadi Perbarui Kerja Sama Pengelolaan Beasiswa BPI dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

SATUNUSA.CO,LOTIM — Universitas Hamzanwadi menegaskan kembali komitmennya sebagai kampus tujuan bagi mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) melalui penandatanganan perjanjian ...

blog image
EKONOMI BISNIS

BRI Cabang Selong Tegaskan Pendebetan Dana Nasabah Sesuai Produser Hukum dan Transparan

SATUNUSA.CO,LOTIM - BRI Cabang Selong memberikan pernyataan resmi menyusul aksi demonstrasi yang digelar oleh Rinjani Foundation di depan kantor cabangnya beberapa waktu lalu. Aksi tersebut berisi ...

blog image
KESEHATAN

BPJS Kesehatan Selong Apresiasi Komitmen Pemda Wujudkan UHC

SATUNUSA.CO,LOTIM – Cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masyarakat Lombok Timur terus meningkat baik itu kepesertaan mandiri terlebih yang ditanggung oleh pemerintah. Hingga ...