SATUNUSA.CO, LOTIM - Pesona budaya II desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela berlangsung meriah, menghadirkan beragam kesenian tradisional dan tradisi masyarakat setempat. Salah satunya adalah tradisi betetulak. Tradisi berasaskan adat gama ini menyuguhkan 3000 ribu dulang.
Ritual betetulak diawali dengan pementasan berbagai kesenian sasak seperti gendang belek, musik selober dan atraksi prisean. Kemudian 3 (tiga) ribu dulang yang berisi makanan khas sasak dibawa oleh ibu ibu dari empat penjuru mata angin. Mereka bertemu pada satu titik.
Sedangkan, tokoh adat datang dari Arah Barat dan tokoh agama dari Arah Timur. Mereka bersatu, duduk bersila di tengah kerumunan dengan sajian dulang. Barulah, ritual dimulai dan diakhiri dengan zikir dan solawat.
Tradisi ini bertujuan untuk memohon supaya segala jenis musibah dan penyakit agar kembali pada yang menciptakan yaitu Allah SWT. Usai acara ritual, dilanjutkan dengan begibung (makan bersama)
"Antara adat dan agama bisa kami gabung dan bisa saling mendukung," ujar Kepala Desa Pengadangan, Iskandar.
Ia menjelaskan, adat turun- temurun ini, ternyata luar biasa. Karena itu, pemerintah desa bersama pemuda dan masyarakat sepakat membangkitkan kembali adat yang diajarkan para leluhur ini. Yang penting adat yang diterapkan tidak bersinggungan dengan nilai-nilai agama.
Selain tokoh agama dan adat, turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Dikbud NTB dan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur.
"Kegiatan ini akan kita masukkan dalam kalender even Pesona Gumi Selaparang bersamaan dengan event pariwisata lainnya," ungkap, Dr. Mugni, Kadis Pariwisata Lotim
Selain ritual betetulak, ada seni bebunteran atau sando, bazar prabot-preak. Pesona budaya II Desa Pengadangan ini, berlangsung dari Tanggal 30 Oktober sampai 9 November mendatang.(sn/rm)