SATUNUSA.CO, LOTIM - Selain dikenal sebagai sentra penghasil tahu dan tempe, desa Danger kecamatan Masbagik kini memiliki ikon lain berupa waterpark yang dibangun desa setempat melalui dana desa.
Waterpark yang dibangun dipinggir desa telah resmi dibuka untuk umum sejak 26 Desember 2019 lalu.
Menurut kepala desa Danger Kaspul Hadi, sekitar 950 juta rupiah, total dana desa dianggarakan untuk membangun Waterpark Danger Village. Tak hanya sebagai tujuan wisata keluarga, Waterpark Danger Village juga direncanakan sebagai etalase memajang berbagai hasil kerajinan dan hasil industri rumahan desa setempat.
" Waterpark ini juga akan jadi wahana belajar, serta etalase mengenalkan segala potensi desa," jelas Kaspul.
Dengan begitu keberadaan waterpark selain untuk sumber PADes juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Bupati Lombok Timur H.M Sukiman Azmy memberi apresiasi pada inovasi pemerintah desa Danger. Dalam kunjunganya meninjau Waterpark danger Village, Ahad (5/01/2020) Bupati Sukiman juga meninjau lahan kosong di sekitar Waterpark dan merencanakan akan menambah lahan untuk perluasan Waterpark Danger Village yang saat ini luasnya sekitar 12 are.
" Inovasi desa seperti ini sangat baik jika mampu sebagai sumber PADes. Nanti kita lihat supaya lahannya bisa ditambah," jelas Sukiman.
Pengunjung desa Danger kini tak hanya bisa membawa oleh-oleh tahu dan tempe dengan rasa yang terkenal unggul, namun juga bisa me-refresh fikirian dengan bermain air di Waterpark Danger Village dengan nuansa alam pedesaan yang juga masih asri. (Sr. SN)