SATUNUSA. CO, LOTIM - Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) provinsi Nusa Tenggara Barat, akan digelar tanggal 28 Februari -1 Maret di Green Ory Inn Tetebatu Selatan, kabupaten Lombok Timur dan rencananya akan dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Menjelang konfercab, muncul beberapa nama yang akan bertarung, salah satunya Syamsurrijal. Wartawan yang kesehariannya melaksanakan profesi jurnalistik di kabupaten Lombok Timur tersebut, bukanlah nama baru di jajaran PWI. Syamsurrrijal pernah tercatat mewakili PWI NTB di ajang Porwanas dan telah lulus Uji Kompetensi Waratawan (UKW) yang digelar PWI beberapa tahun silam.
Ia berpandangan, organsisisi PWI harus memiliki lompatan jauh kedepan untuk meraih kemajuan, minimal memfasilitasi semakin terciptanya profesionalitas dalam kegiatan jurnalistik, melindungi, memastikan hak-hak wartawan dalam kegiatan jurnalistik jika ada yang menghang-halangi tugas jurnalistik.
" Tantangan profesi wartawan saat ini semakin komplek, keleluasan saat menjalankan tugas jurnalistik harus dipastikan, disamping upaya meningkatkan profesionlisme. Organsasi bisa mengambil peran strategis untuk wujudkan hal tersebut," kata Syamsurrijal, di sela-sela bincang dengan media di Cafe Seco Seruni, Selong, Senin (24/02).
Beredar namanya digadang untuk ikut kontestasi di konfercab, dalam pandangan Syamsurrijal merupakan hal biasa dan semua anggota berhak untuk dipilih dan memilih.Ia menyebut, ada kegelisahan melihat laju kembang organisasi akhir-akhir ini dan perlu tata kelola dan sentuhan manajerial sehingga hadirnya organsisasi bisa dirasakan lebih progresif oleh anggota.
" Kita apresiasi kinerja senior dalam menjalankan organiasasi PWI dan kita hargai itu dengan tulus. Tapi, saya pikir anak muda saatnya untuk melanjutkan, ada semangat untuk bekerja dengan keras dan tekun," paparnya.
Bagi Syamsurrijal mantan wartawan Suara NTB tersebut, majunya dalam konfercab bukan sekedar spirit mau mengalahkan yang lain dan harus menang, akan tetapi terbersit kerinduan untuk sama-sama ambil bagian guna kemajuan organsisasi.
" Saya maju ingin membangun organisasi, bukan soal ingin menjadi ketua PWI, tapi di AD/RT dengan menjadi ketua ada kebijakan untuk membangun organisasi dengan leluasa. PWI ini organisasi tua harus menjadi pelopor kemajuan," tegasnya.
Ia berharap siapapun nanti yang akan terpilih menjadi nakhoda PWI NTB, pastilah jurnalis terbaik yang dimiliki PWI dan semua anggota harus mendukung.
" Pasti kita akan dukung siapa ketua mendatang, saya hanya ingin mengatakan sekali lagi, tantangan masa depan berat dan kita butuh suasana segar," tutupnya.(Rm. SN)