SATUNUSA. CO, LOTIM - Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten dengan angka stunting atau gagal tumbuh cukup tinggi. Tahun 2019 lalu berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) ditemukan 20.968 atau 26.11% dari 125.907 balita yang diukur. Mengingat stunting memiliki dampak terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) Pemerintah Daerah terus berupa untuk menurunkan angka tersebut. Hal ini terkait pula fokus pembangunan Lombok Timur tahun 2020.
Tiga tahun terakhir Lombok Timur dalam upaya menurunkan angka stunting mengedepankan kolaborasi lintas sektor.
Menurut Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy, upaya itu dapat diterapkan dengan Kepala Desa sebagai ujung tombaknya. Hal itu diungkapkan Bupati dalam acara penandatanganan kerjasama antara pemerintah daerah kabupaten Tanjung Jabung Timur dan kabupaten Lombok Timur dengan Seameo Recfon di Jakarta, Jumat 06 Maret 2020.
"Kerjasama mempercepat upaya yang telah berjalan selama ini, Kami berharap dengan penandatanganan kerjasama ini, upaya kami dalam menurunkan stunting lebih cepat lagi lajunya, terutama dengan menggiatkan kegiatan di satuan pendidikan (PAUD)," ungkapnya.
Dijelaskan, kerjasama ini dalam bentuk pendampingan teknis (transfer pengetahuan) dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting agar intervensi yang dilakukan tepat teknis, juga tepat sasaran.
Seameo Recfon merupakan organisasi regional yang juga merupakan Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia. Organisasi ini pada tahun 2017 memprakarsai program Early Childhood Care and Nutrition Education (ECCNE). Program tersebut bertujuan menerapkan program ECCNE dengan penyelarasan terhadap kebijakan pemerintah Indonesia, dalam hal ini melalui peran satuan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUDHI).
Sementara itu Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi sebagai satu dari 160 kabupaten prioritas stunting, telah menerapkan model tersebut. Bupati Tanjung Jabung Timur H. Romi Hariyanto, menyambut gembira kerjasama dengan Pemda Kabupaten Lombok Timur juga tiga Kabupaten lainnya yang terikat dalam kerjasama tersebut.
" Kami gembira bahwa pengalaman kami setahun belakangan ini dapat dibagikan dengan teman-teman di Malang, Sambas dan juga Lombok Timur," tuturnya seraya berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut. (hms.SN)