KISAH

Ini Cara Home Industri Bertahan di Tengah Pandemi

Blog Image
Inilah bentuk cetakan kue kering yang dihasilkan Zeldi dan ketiga temannya.

SATUNUSA. CO - Saat ini, memang bukan waktu yang begitu menyenangkan. Pandemi corona melanda, belum berujung dan praktis membatasi pergerakan sosial termasuk di dunia usaha seperti home industri.

Namun, bukan pula situasi ini diratapi berkepanjangan, semua harus dihadapi, saat bersamaan taat sama imbauan pemerintah, bekerja dengan jaga jarak, dapur rumah tangga pun dipastikan tetap mengepul.

Zeldi, pemuda asal Bangle desa Pesanggerahan, kecamatan Montong Gading misalnya, menekuni usaha  home industri meubler kebutuhan rumah tangga, seperti  kursi, meja, saat pandemi corona pesanan turun drastis, bahkan nyaris tidak ada.

" Ini sebuah kenyataan yang harus dihadapi, tapi kita juga harus bertahan dan terus produktif," tuturnya.

Ramadhan tiba, datang dan selalu membawa keberkahan. Awal ramadhan ia banting setir ikhtiar mulai poduksi cetakan kue kering lebaran (keciput) memanfaatkan potongan-potongan kayu dijadikan cetakan yang praktis. Cetakan tersebut membantu ibu-ibu rumah tangga lebih praktis dan cepat dalam membuat kue keciput.

Cetakan kayu dengan alas plat logam berlubang  dan engsel tersebut, tanpa disangka banyak peminat baik reseller maupun pengguna langsung, bahkan ia mengaku mulai kewalahan dalam menerima pesanan. 

Pasar yang dilirik bukan saja wilayah sekitar, melalui parangkat on line mulai merambah pasar ke wilayah Lombok Tengah, kota Mataram dengan pola COD (bayar di tempat) 

Dalam sehari Zeldi dan ketiga temannya mampu memproduksi sekitar 30 cetakan dan dijual dengan harga berkisar 35 hingga 40 ribu rupiah tiap cetakan

 " Alhamdulillah, produksi cetakan kue kering kita diminati dan mulai kewalahan menerima pesanan," tuturnya. 

Disadari waktu terus berjalan, cetakan kue kering yang sifatnya temporer seperti saat puasa dan lebaran akan berakhir. Ia berharap kedepan akan mampu memproduksi ragam kebutuhan rumah tangga yang bahan bakunya semua dari unsur kayu.

" Kita ingin memproduksi alat rumah tangga yang semuanya bahan dari kayu, seperti sendok, garpu dan lainnya, ini akan lebih ramah lingkungan dan era baru saya pikir akan membutuhkan itu," ujarnya semangat.

Dan sebagai langkah awal, Zeldi  dan temannya akan berbagi konsentrasi mulai dari mengamati keinginan pasar, up date disain produksi dan kegiatan produksi itu sendiri. 

" Banyak teman (pemuda) yang siap bekerja keras. Kerja keras itu adalah warisan, itu akan terus kita pelihara sebagai modal besar dalam  bekerja," imbuhnya optimis.(ram) 

Recent Post

blog image
UMUM

Bappenas dan BRAC Internasional Kunjungi Kawasan Jeringo

SATUNUSA.CO,LOTIM - Tim Bappenas dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) Internasional berkunjung ke kawasan transmigrasi Puncak Jeringo Kecamatan Suela Lombok Timur, Selasa (21/10/2025)....

blog image
UMUM

Pasca Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, ITDC bersama Pemprov NTB danĀ  Pemkab Loteng Dorong Percepatan Realisasi Investasi di The Mandalika

SATUNUSA.CO, MATARAM-Event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 seri ke-18 yang berlangsung di Pertamina Mandalika International sirkuit  Kecamatan Pujut,Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nu...

blog image
UMUM

Miliki Peran Strategis, Wagub Indah Harap PWI NTB Kawal Pemerintahan Iqbal-Dinda

SATUNUSA.CO, MATARAM- Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri menerima silaturahmi pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB di ruang kerjanya, Senin 20 Oktober 2025.

Wagub menegaskan...