SATUNUSA. CO, LOTIM – Hari Jumat (29/05), adalah Jumat kedua kalinya masjid dibuka untuk kegiatan shalat Jumat di kabupaten Lombok Timur di masa pandemi Covid-19. Dengan program Rapid Test Berbasis Masjid, Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy, memulai mencoba membuka masjid untuk tahap pertama sebanyak 276 masjid yang terdiri dari 1 masjid kabupaten, 21 masjid kecamatan dan 254 masjid desa.
Dari kedua kalinya dibuka masjid dengan menggunakan protokol Covid-19, ternyata hasilnya cukup meneggembirakan, nihil dari reaktif.
Mencermati kebijakan Bupati tersebut, Pimpinan Daerah Pemuda Nahdlatul Wathan Lombok Timur mengapresasi kebijakan yang kembali membuka masjid untuk shalat jumat, sehingga apa yang diputuskan Bupati sudah tepat, karena berkaca dari jumatan pertama tanggal 22 Mei lalu yang dilakukan rapid test berbasis masjid hasilnya nihil dari corona.
“Kebijakan pembukaan masjid ini patut kita apresiasi karena bisa mengurangi ketegangan di tengah masyarakat karena melihat tempat– tempat pusat keramaian masih terjadi juga (Red:masih buka). Kedepan tidak hanya untuk 276 masjid saja akan tetapi seluruh masjid dan mushala yang ada di Lombok Timur juga bisa dibuka dengan pemberlakukan protokol Covid-19,” kata Ketua Pimpiman Daerah Pemuda NW Lotim, Hasanah Efendi, M.I.Kom., usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid desa Anjani, kecamatan Suralaga Lombok Timur, Jum'at, (29/05).
Pria yang akrab di panggil Hasfen ini menjelaskan Pemda bisa lebih masif lagi untuk menggerakan perangkatnya terutama di tingkat desa dan dusun dalam pembukaaan masjid dan mushala, tentunya dibarengi dengan kesadaran masyarakat dan kerjasama semua pihak.
"Masyarakat juga harus patuh terhadap imbauan pemerintah, seperti selalu menggunakan masker, cuci tangan, menggunakan sabun, dan jaga jarak," ungkapnya.
Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam memutus penyebaran Covid-19 ini sangat signifikan. Bagaimanapun pemerintah bersama tim kesehatan sekuat tenaga menuntaskan pandemi corona ini, jika masyarakat tidak patuh dan tidak peduli akan sulit untuk diatasi.
"Jadi, kuncinya ada di masyarakat sekarang ini. Kalau ingin segera berakhir, mari kita sama-sama disiplin patuhi arahan pemerintah, dan berlakukan pola hidup sehat," ajaknnya.
Masjid desa Anjani melaksanakan shalat Jumat dengan protokol Covid-19. Dari 890 jamaah yang terdata dan dicek suhu tubuhnya, hanya satu orang saja yang suhunya 37 derajat Celsius. (ram)