SATUNISA. CO, LOTIM - Proses belajar mengajar secara dengan jaringan( daring), diakui belum efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dikarenakan banyaknya kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses tersebut. Demikian diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Huzaefah Rabu 03/06/20.
"Belum efektifnya daring yang kita lakukan dalam proses belajar mengajar, memang benar," akunya.
Kurang efektifnya proses tersebut terpengaruh kurangnya penguasaan tekhnologi masyarakat. Baik karena ketiadaan gawai, maupun faktor gagap tekhnologi. Serta, akses sinyal internet yang masih belum stabil di wilayah Lombok Timur.
Huzaefah juga menilai, siswa kesulitan dalam sesi tanya jawab, karena adanya kendala dalam keterbatasan tekhnologi itu sendiri.
Bahkan, sistem pembelajaran dengan metode kunjungan juga memiliki kekurangan. Dimana guru memiliki kewajiban ketuntasan mengajar sesuai kurikulum. Namun, ketuntasan tersebut tdiak mungkin dapat terpenuhi. Mengingat banyaknya siswa yang harus dikunjungi dalam satu harinya.
"Katakan saja dalam satu ruang kelas ada 32 atau 25 siswa. Maka proses belajar mengajar tidak mungkin bisa diselesaikan dalam waktu satu hari. Secara tuntutan materi sesuai standar kurikulum, jelas tidak terpenuhi," ucapnya.
Usulan untuk memundurkan tahun ajaran pun telah dilayangkan oleh organisasi profesi kependidikan. Namun, masih harus dilakukan kajian mendalam terhadap usulan tersebut.
"Memang ada usulan dari organisasi profesi untuk mengundur tahun ajaran ke Januari tahun 2021. Tapi apakah itu efektif? Tidakkah terlalu panjang antrian, dan lain-lainnya? Itu juga perlu kajian juga," kata dia.(ram)