SATUNUSA.CO, LOTIM - Petugas Gabungan dari TNI Polri dan PolPP Lombok Timur menjaga ketat akses masuk menuju lokasi wisata Sembalun, Lombok Timur, Sabtu (27/06). Mereka berjaga di tiga titik yaitu simpang tiga Suela, Pesugulan dan Pusuk.
Setiap pengunjung yang melintas ke arah Sembalun diperiksa, kecuali warga setempat yang dibolehkan melanjutkan perjalanan. Para pengunjung terpaksa putar balik, tapi tidak sedikit pula pengunjung tetap bertahan hingga mereka bisa melintas.
Para pengunjung kecewa karena menurut mereka pembatasan ini tidak ada sosialiasi sebelumnya. Padahal jauh hari, mereka telah merencanakan berlibur ke Sembalun bersama keluarga.
"Ya kita kecewa berat, tidak sosialisasi. Padahal sebagian keluarga sudah ada di sana, ujar Erna, Pengunjung asal Lombok Barat.
Pengunjung lainnya asal Mataram, Wahyu. Dia bersama puluhan temannya rencananya mau menginap, tapi ternyata dilarang masuk.
"Saya sama temen 20 orang, tapi ternyata tidak dibolehkan, ya kita pulang," tuturnya.
Dengan pembatasan ini, kepadatan pengunjung di sejumlah lokasi wisata Sembalun mulai terurai. Di Taman Wisata Pusuk misalnya, hanya puluhan pengunjung yang menikmati pesona Pusuk dan berswafoto. Itu pun dipantau petugas.
Waktu mereka di lokasi dibatasi dan harus mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan tetap jaga jarak. Jalan Sembalun pun terpantau lengang, hanya beberapa kendaraan roda dua dan empat yang lalu lalang.
Sebelumnya, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Timur, H. M. Juaini Taofik menegaskan pembatasan ini dilakukan untuk memastikan agar tidak terjadi kerumunan di Pusuk Sembalun seperti yang terjadi pada minggu lalu yang sempat viral, sebagai upaya pencegahan penyebaran covid 19.(ram)