SATUNUSA. CO, LOTIM - Ketua Umum HKTI Jendral (purn) Moeldoko menyampaikan ada lima persoalan pertanian di Indonesia. Ia mengurai, luas lahan yang terus berkurang, permodalan, teknologi, manajemen, dan pasca panen. Berbagai persoalan ini harus dapat dikenali dan dipecahkan satu-persatu.

"Petani harus kaya, petani harus berani bermimpi," ujarnya meyakinkan petani Lombok Timur yang hadir pada acara  penyerahan KUR.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan salah satu upaya memecahkan kendala-kendala tersebut, khususnya terkait permodalan. Ia menyebutkan bahwa kehadiran Direktur Pendanaan Kementrian Pertanian bermitra dengan BNI cabang Mataram untuk penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah upaya untuk mendukung permodalan bagi petani.

Ia meminta pencairan dana KUR dapat diselaraskan dengan musim tanam sehingga petani tidak kehilangan momentum.

" Semua pihak harus bersinergi dan bekerjasama untuk memecahkan persoalan yang ada," tegasnya.

Moeldoko menyebut metode penyaluran KUR ini sebagai upaya saling menguntungkan, memberi kemudahan bagi petani, adanya kepastian yang membeli, adanya asuransi untuk menjamin, bahkan aman bagi dunia per-bankan.

Sementara itu Direktur Pendanaan Kementrian Pertanian Indah Megawati menyampaikan paket KUR yang ada merupakan paket komplit mulai dari penjamin hingga asuransinya. Dijelaskannya petani tidak diberikan dana tunai melainkan sarana dan prasarana produksi.

Ia menjelaskan bidang Pertanian mendapatkan Rp. 85 Triliun yang  Rp. 50 T diantaranya digelentorkan untuk lima komoditas termasuk hortikultura, perkebunan, dan ternak. KUR yang diberikan kepada petani ini hanya dikenai bunga 6% per tahun.

Ia berharap petani dengan pendampingan stakeholder terkait dapat mengoptimalkan KUR ini.

Acara berlangsung di Bagikapapan, Selasa (07/07) kediaman Wakil Bupati Lombok Timur H. Rumaksi Sj yang merupakan Ketua Pengurus Harian HKTI Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ram)