SATUNUSA, LOTIM - Lombok Timur memiliki tempat wisata yang terbilang unik yaitu obyek wisata pohon purba Lian di Dusun Permatan, Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya.
Lokasinya, sekitar 35 kilometer atau membutuhkan waktu 1 jam perjalanan darat dari pusat kota kabupaten, Selong. Tiba di Permatan, sebelah kiri jalan utama, anda disuguhkan dengan pemandangan deretan pohon raksasa yang konon sudah ada sebelum penjajahan Belanda.
Ratusan pohon purba Lian itu ada yang tumbuh di lahan pribadi, lahan dikelola Pemerintah Desa (Pemdes), dan di lahan yang dikelola oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Selong, sebagai sarana asimilasi dan edukasi (SAE) warga binaan, luasnya sekitar 11 hektar.
Pohon raksasa ini menjulang tinggi dari 40 hingga 50 Meter, lingkar batang bawah ukurannya 10 pelukan orang dewasa dan akarnya mencapai 170 cm.
Obyek wisata ini banyak dikunjungi terutama wisatawan domestik yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Di tempat ini, pengunjung disuguhkan pemandangan alam terbuka, teduh dengan rimbunan pohon purba.
"Tempat ini bagus, karena gak ada di tempat lain pohon sebesar ini. Tempat ini langka, " ujar salah seorang pengunjung, Nuraini.
Tak sedikit pengunjung yang datang menikmati swafoto dengan latar pohon purba. Ada juga pengunjung yang datang khusus untuk camping dan memilih lokasi ini sebagai tempat foto pre wedding.
"Ini baru pertama kesini, indah banget, langka. Kalau dekat mungkin tiap hari ya kita kesini. Tapi kayaknya kebersihan disini harus dijaga dan ada kantin tu, " saran Wida, pengunjung asal Lombok Tengah saat mendampingi calon pasangan pengantin foto pre wedding di obyek wisata ini.
Pohon purba lian sendiri atau dalam bahasa Latin Ficus Albipila konon sudah ada sejak tahun 1668 M atau sekitar 3.5 abad yang lalu. Ada sejumlah sumber yang menjelaskan bagaimana pohon raksasa ini tumbuh di Pulau Lombok.
Menurut teori migrasi burung, ada yang mengatakan biji-biji pohon tersebut dibawa burung, terbang dari benua lain. Teori lainnya mengatakan, biji-biji pohon raksasa ini hanyut akibat ombak tsunami di Australia ratusan tahun silam, hingga terbawa sampai ke Lombok
"Menurut cerita masyarakat Desa Batu Malang, pohon ini sudah ada sebelum Belanda masuk ke Indonesia dan masih tumbuh hingga kini, " keterangan yang ditulis Pengelola di pintu masuk obyek wisata ini.
Dalam tulisan ini pula disebutkan. Sebelum adanya pohon purba, lokasi merupakan area hutan tutupan. Hutan ini sempat dijadikan tempat budidaya kapas.
Kemudian, pada 1982, lokasi ini dialihkan untuk kegiatan tanaman perkebunan hingga diserahkan kepemilikannya kepada perseorangan. Lalu tahun 2014, pihak pengelola mengembangkannya dengan serius menjadi objek wisata.
Nah, bagi anda yang masih mencari tempat bertamasya yang unik dan asri bersama keluarga, obyek wisata pohon purba Lian ini bisa menjadi pilihan. Anda cukup merogoh kocek 10 ribu rupiah, anda sudah bisa menyaksikan keunikan pohon purba sekaligus menikmati pantai pengayoman, tepat berada di sebelahnya. (ram)