SATUNUSA. CO, LOTIM- Selain Gendang Beleq yang sudah populer, masyarakat Suku Sasak di Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur punya ragam musik tradisional lain yaitu Cungklik.
Alat musik ini sebagian besar berbahan bambu, ditambah gong gendang, rancang, suling dan pereret sebagai pembuka. Musik tradisional ini biasanya dimainkan oleh 8 orang, 4 orang pemain cungklik, 1 pereret, 1 pemain suling,1 orang penabuh gong dan 1 pemain rancak.
Bambu yang digunakan untuk membuat Cungklik bukan sembarang bambu. Bambu pilihan jenis betung atau masyarakat setempat menyebutnya bambu petung yang sudah tua sehingga menghasilkan bunyi khas Cungklik.
Meski tidak sulit memainkan musik tradisional ini, tapi para pemain harus latihan rutin untuk memadukan suara 4 Cungklik dengan alat musik lain di dalamnya seperti suling, gong dan rancak.
Dulunya alat musik tradisional Cungklik ini dimainkan secara solo dan dimainkan oleh hanya laki-laki pada saat merasa bosan disawah untuk menghibur dan mengusir sepi atau mengiringi warga yang sedang melaksanakan 'Nggaro Nggareng" membajak sawah untuk menanam padi.
"Sekarang, kita sering tampil di pesta pernikahan atau saat bajak sawah seperti ini, " tutur Suhadi, Pemain Cungklik, Jumat (11/12).
Selain Musik Cungklik di Desa Pengadangan, ada lagi musik tradisional serupa yang disebut Selober. Hampir sama seperti Cungklik, alat musiknya paduan kayu dan logam.(ram)