SATUNUSA.CO, MATARAM- Sabtu tanggal 19 Desember 2020, Universitas Gunung Rinjani Lombok menggelar wisuda 192 Sarjana strata satu (S1). Wisuda ke 21 UGR ini digelar penuh khidmat di Hotel Lombok Astoria Mataram dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Rektor UGR Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan dalam sambutannya berpesan agar para Mahasiswa yang lulus S1 tidak kemudian berfikir telah mencapai puncak pendidikan. Mantan Bupati Lotim dua periode itu meminta wisudawan terus menuntut ilmu pengetahuan. Tidak berhenti sampai di tingkat S1 saja.
"Jangan pernah merasa selesai, lanjutkan studinya ke S2, S3 dan seterusnya," pesan Ali BD yang akrab dipanggil Amaq Asrul ini.
Dia kemukakan, untuk menjadi bangsa yang kuat harus terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Bukan melakukan penipisan ilmu pengetahuan. Ali BD menuturkan dirinya sudah melahirkan dua buku sekaligus sebagai bagian dari tranformasi pengetahuan. Buku pertama berjudul Ibuku Sayang yang bertemakan budaya Sasak. Buku kedua Politik Nafsu Menghukum berisi kumpulan artikel Amaq Asrul.
Ali BD mengajak Mahasiswa dan para dosen untuk turut menulis. Menurutnya, perkataan orang menyebut orang sudah tua itu semestinya tak perlu bekerja dan lebih baik duduk-duduk saja merupakan pejajaran sesat.
Ditegaskan, sampai ke liang lahat harus tetap mencari ilmu dan berkarya berikan manfaat bagi orang lain. Dipesankan, jangan pernah berhenti belajar. Belajarlah terus untuk meraih perubahan.
"Berhenti jadi orang anti perubahan, kita harus tetap menulis. Anak-anak di Amerika sudah mulai menulis anda sudah botak tidak pernah menulis, " demikian sebut Ali BD. (*)