SATUNUSA.CO, LOTIM - Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ASEL milik PT Energi Selaparang akan kembali diproduksi. Hal ini itu diketahui setelah tim dari Standar Nasional Indonesia (SNI) melakukan audit kelayakan dan kesiapan usaha AMDK ASEL.
Direktur PT Energi Selaparang, Joyo Supeno mengaku bersyukur meski melalui proses panjang bisa mendatangkan tim dari SNI untuk melakukan audit. Tujuannya adalah memastikan tingkat kesehatan, kelayakan, kualitas, serta keramahan lingkungan dari produk yang bakal dipasarkan ke masyarakat.
"Karena kan ini sudah tiga tahun kita tidak produksi, sudah barang tentu soal perizinan dari SNI, BPOM, dan lain sebagainya sudah expired semua. Jadi kita mulai dari nol,"ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya, proses itu penting sebab pintu utama yang harus dilalui untuk bisa mengedarkan produk tersebut.
Berdasarkan proses berapa standar yang dilalui seperti pengujian air baku, bahan baku setengah jadi sampai dengan produk jadi, hasilnya sudah bisa dikonsumsi dan memenuhi standar dari SNI.
Setelah audit SNI, pihaknya berencana bakal launching pada tanggal 13 Agustus mendatang. Itu artinya, sebut Joyo, semua persyaratan telah terpenuhi. Saat ini izin edar dari produk tersebut tengah dalam proses finalisasi. "Setelah itu baru kita dapatkan izin edar, baru kita pasarkan ke masyarakat," ucapnya.
Di lain sisi, pihaknya tengah melakukan perampingan struktur organisasi kerja di tubuh perusahaan tersebut. Baik di AMDK Asel, maupun di Jasa Energi SPBN.
Dulu, kata dia, strukturnya seperti piramida terbalik. Di atas gemuk di bawah ramping. Hal ini mengakibatkan kepada cost yang tinggi.
Dia mengatakan, dari hasil kajian itu pihaknya bersepakat untuk menggunakan bentuk piramida murni. Sebab, menurutnya, kerja perusahaan tersebut ialah pemasaran.
Dalam tubuh PT Energi Selaparang saat ini hanya ada Dewan Pengawas, Direktur Utama dan Direktur Operasional. Jika dulu ada 6 kepala bagian, saat ini tersisa hanya 4 saja.
"Sekarang kita ramping tapi kita kaya fungsi, itu yang kita terapkan," ujarnya.
Sejujurnya, kata dia, semua pos hingga saat ini belum terisi. Kendati demikian, dia mengaku dari sisi manajemen pihaknya sudah punya gambaran.
Seperti di segi marketing pihaknya sudah menemukan titik masalah yang terjadi. Salah satunya adanya tagihan yang tak sampai ke pabrik dan lainnya.
Income perusahaan tidak jelas. Hal itu sudah tergambar dari arsip laporan.
"Itu yang kami jadikan refrensi. Memastikan personalia yang terlibat betul-betul terseleksi," terangnya.
Menurutnya, dari segi produksi pihaknya bisa melakukan dua kali lipat dari sebelumnya. Tahun kemarin untuk mesin plastik hanya satu yang beroperasi dengan kapasistas 1000 per hari. Saat ini ada penambahan mesin dengan kapasitas 2000.
Selain itu pihaknya sudah meminta backup dari Pemda dari segi marketing. Oleh bupati sudah disetujui.
"Kita produksi dulu lah. Kita optimis karena kuantitas produksi kita bertambah maka tentu harapan kita profit kita bertambah,"tutupnya.(ram)