SATUNUSA,CO, LOTIM- Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin didampingi Wakil Bupati H. Moh. Edwin Hadiwijaya dan Sekda H. Muhammad Juaini Taofik memimpin Rapat koordinasi lengkap.
Rakor ini menghadirkan seluruh Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Kepala Bagian Sekretariat Daerah, dan Direktur BUMD. Rakor yang berlangsung dalam dua sesi tersebut berlangsung Senin (22/9) di BPVP Lombok Timur, Lenek.
Dipandu Sekda, seluruh pimpinan OPD diberi kesempatan memaparkan capaian dan kendala yang dihadapi masing-masing dalam memenuhi target maupun menjalankan program kerja. Rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk menyerap informasi kondisi ril terakhir. Karena itu Bupati meminta agar pimpinan OPD menyampaikan apa adanya untuk dicarikan solusinya bersama.
Bupati memberikan perhatian terhadap sejumlah isu penting, salah satunya kemiskinan ekstrim. Percepatan penurunan kemiskinan ekstrim salah satunya akan dimulai dari desa.
Bupati berencana mengumpulkan kepala desa agar sama-sama mendukung penurunan kemiskinan. Selain itu program pertanian seperti pengembangan industri porang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Aspek kesehatan terkait masyarakat miskin dan miskin esktrim ini juga tidak luput dari perhatian Bupati. Ia memastikan agar seluruh masyarakat miskin ekstrim ketika sakit dapat terlayani dengan baik.
Ia meminta seluruh direktur RSUD memberikan perhatian serius dan memberikan layanan terhadap penduduk miskin esktrim yang telah terdata by name by address.
“Justru orang miskin yang harus anda kawal,” pesannya.
Disamping penurunan kemiskinan, utamanya kemiskinan ekstrim, Bupati menyoroti pemanfaatan LGP 3 kg. Secara khusus Bupati memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memantau penggunaan LGP 3 kg oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) makan bergizi gratis (MBG). Bupati meminta Satpol PP mendata LPG yang digunakan sementara Pemda berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait posisi SPPG, sebagai UMKM atau bukan. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak terganggunya ketersediaan LGP 3 kg untuk masyarakat miskin.
Bupati juga mengapresiasi kinerja dan program yang dijalankan sejumlah OPD.
Kendati capaian masih belum sesuai harapan namun sudah lebih baik dari kabupaten/ kota lainnya. Bupati menyebut sejumlah prestasi dan keberhasilan yang sudah dicatat hingga triwulan ke-3 tahun 2025 ini.
Sementara itu Wakil Bupati berpesan untuk bekerja secara sungguh-sungguh dan bekerja sama dengan baik. Ia pun mengingatkan pentingnya aspek perencanaan yang menentukan hasil akhir ke depan. Demikian halnya dengan akurasi data.
Pada kesempatan tersebut disampaikan pula serapan dan realisasi PAD masing-masing OPD hingga 19 September. Berdasarkan OPD dari aspek pendapatan angkanya berada di 67,83% bila merujuk RAPBD Perubahan, dan 69,06% merujuk APBD 2025.(ram)